Tokoh

Bulan Bung Karno: Komitmen Gubernur Wayan Koster dalam Melestarikan Kearifan Lokal dan Ideologi Pancasila di Bali

 Selasa, 01 Oktober 2024

Kebijakan Bapak wayan Koster

Newsyess.com, Bali. 

 

Denpasar, Newsyess.com – Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, terus meneguhkan komitmennya untuk menjaga dan melestarikan kearifan lokal dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Bali. Di tengah upaya tersebut, Gubernur Koster menetapkan bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno, sebuah langkah strategis untuk menyebarluaskan dan membumikan ide-ide serta ajaran Bung Karno, Bapak Bangsa Indonesia, kepada seluruh masyarakat. 

Visi "Nangun Sat Kerthi Loka Bali"

Dengan visi besar *Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” pembangunan Bali diarahkan untuk menjaga kesucian dan keharmonisan alam serta budaya Bali. Gubernur Koster memprioritaskan kebudayaan sebagai pondasi utama dalam setiap program dan kebijakan pemerintah. Dalam konteks ini, Bulan Bung Karno menjadi momentum penting untuk menginternalisasi nilai-nilai luhur yang diajarkan oleh Bung Karno dalam kehidupan masyarakat Bali.

Peraturan Gubernur Nomor 19 Tahun 2019

Langkah Gubernur Koster untuk menjadikan Juni sebagai bulan yang mengedepankan ajaran Bung Karno diatur dalam Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019. Kebijakan ini bertujuan untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat Bali, mulai dari pemerintah provinsi hingga desa dan kelurahan, untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap sendi kehidupan sehari-hari.

Pendapat Akademisi: Rektor ISI Denpasar

Prof. Dr. I Wayan Adnyana, S.Sn., M.Sn, Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, menyampaikan bahwa penyelenggaraan Bulan Bung Karno di Bali merupakan bentuk dedikasi ideologis pemerintah provinsi Bali. “Ini adalah inisiasi yang diusung oleh Gubernur Wayan Koster untuk membangun semangat kebangsaan dan aktualisasi Pancasila di seluruh kehidupan masyarakat Bali. Kegiatan ini bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga sarana untuk menguatkan nilai-nilai kebangsaan kita sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ungkapnya.

Membangun Spirit Kebangsaan

Melalui Bulan Bung Karno, Gubernur Koster berharap dapat membangkitkan semangat kebangsaan di kalangan masyarakat. Berbagai kegiatan yang dilaksanakan selama bulan ini dirancang untuk memperkuat pemahaman masyarakat terhadap Pancasila, serta mendorong partisipasi aktif dalam menjaga dan melestarikan budaya lokal. Koster percaya bahwa dengan menanamkan nilai-nilai ini, Bali tidak hanya akan menjadi provinsi yang kaya akan budaya, tetapi juga menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Menyebarluaskan Ideologi Pancasila

Selama Bulan Bung Karno, serangkaian kegiatan akan dilaksanakan, mulai dari seminar, diskusi, hingga pertunjukan seni yang mengangkat tema perjuangan Bung Karno dan Pancasila. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ideologi Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bulan Bung Karno yang diinisiasi oleh Gubernur Wayan Koster adalah langkah strategis dalam menjaga kearifan lokal dan melestarikan nilai-nilai Pancasila di Bali. Dengan menggandeng berbagai pihak, termasuk akademisi dan masyarakat, Gubernur Koster menunjukkan komitmen nyata untuk membawa Bali menuju masa depan yang harmonis, berbudaya, dan sejalan dengan cita-cita Bung Karno. Semangat Bulan Bung Karno diharapkan dapat menginspirasi generasi penerus untuk terus memperjuangkan nilai-nilai luhur bangsa dan negara. (Tim Newsyess)


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024