Tokoh

Desa Petak Luncurkan Program "Petak Memilah", Langkah Nyata Kelola Sampah Berbasis Sumber

 Jumat, 07 Maret 2025

Desa petak memilah

Newsyess.com, Gianyar. 

 

GIANYAR | Newsyess.com – Desa Petak, Kecamatan Gianyar, resmi memulai program "Petak Memilah" sebagai upaya pengelolaan sampah berbasis sumber. Program ini merupakan tindak lanjut dari amanat Pemerintah Kabupaten Gianyar serta regulasi dari pemerintah pusat terkait pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

Kepala Desa Petak, Anak Agung Gde Mayun Purnama, menjelaskan bahwa meskipun Desa Petak belum memiliki Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), masyarakat telah mulai memilah sampah sejak 3 Maret 2025. Program ini diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat melalui enam banjar, melibatkan ibu-ibu PKK dan karang taruna.

"Kami di Desa Petak akan melaksanakan pengelolaan sampah berbasis sumber. Kami punya program ‘Petak Memilah’ yang mulai berjalan pada 2025 ini. Walaupun belum memiliki TPS 3R, kami tetap menjalankan program ini sesuai dengan amanat dari Pemerintah Kabupaten Gianyar," ujar Mayun Purnama.

Sistem Pemilahan dan Jadwal Pengangkutan Sampah

Dalam skema "Petak Memilah", masyarakat diwajibkan memilah sampah menjadi tiga kategori utama:
Sampah Organik – Sisa makanan dan dedaunan yang dapat terurai.
Sampah Anorganik – Plastik dan material yang dapat didaur ulang.
Sampah Residu – Sampah yang tidak dapat didaur ulang.

Desa Petak telah menetapkan jadwal pengangkutan sampah sebagai berikut:
✅ Senin → Sampah Organik
✅ Kamis → Sampah Residu
✅ Sabtu → Sampah Anorganik

Sampah yang telah dipilah kemudian dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Temesi, karena hingga saat ini TPS 3R belum tersedia akibat belum adanya kesepakatan lahan dengan desa adat.

Dukungan dan Antusiasme Masyarakat

Program ini mendapat respon yang sangat positif dari warga Desa Petak. Banyak masyarakat yang bahkan sudah menunggu program ini diterapkan.

"Respon masyarakat sangat baik. Bahkan mereka sudah menunggu program ini berjalan. Namun, kami masih dalam proses penyusunan Peraturan Desa (Perdes), yang nantinya akan dipadukan dengan aturan desa adat melalui prarem," kata Mayun Purnama.

Sementara itu, masyarakat tetap memanfaatkan sistem tradisional seperti teba (lahan belakang rumah) untuk membuang sampah organik, sehingga volume sampah yang dikumpulkan masih relatif kecil. Pada hari pertama pengangkutan, jumlah sampah yang terkumpul hanya setengah truk atau kurang dari satu ton.

Rencana Pembangunan TPS 3R dan Pengolahan Sampah Plastik

Ke depan, Desa Petak berencana membangun TPS 3R di lahan aset provinsi yang dikelola oleh Desa Adat Madangan  Jika disetujui, TPS 3R ini akan mengolah sampah plastik menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.

"Kami ingin membangun TPS 3R agar sampah plastik bisa diolah menjadi sesuatu yang berguna dan dapat menambah pendapatan bagi masyarakat," jelasnya.

Sanksi bagi Masyarakat yang Tidak Memilah Sampah

Saat ini, pemerintah desa sedang menggodok peraturan dan sanksi bagi masyarakat yang tidak memilah sampah. Bersama Badan Penelusuran Desa (BPD) dan desa adat, aturan ini akan dibahas dalam pertemuan khusus pada April 2025.

"Jika masyarakat tidak memilah sampah, maka sampah tersebut tidak akan diangkut. Ini adalah bagian dari upaya mendisiplinkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan," tegasnya.

Harapan ke Depan: Desa Bersih, Wisata Berkembang

Program "Petak Memilah" diharapkan dapat menjadikan Desa Petak lebih bersih dan sehat, sekaligus mendukung pengembangan desa wisata dan pertanian sehat.

Selain itu, agar program ini berkelanjutan, mulai tahun 2026 masyarakat akan dikenakan pungutan sampah bulanan yang saat ini masih digratiskan.

"Kami ingin lingkungan Desa Petak bersih. Ini akan menunjang potensi desa wisata dan pertanian sehat. Untuk edukasi generasi muda, kami akan terus melakukan sosialisasi agar budaya memilah sampah menjadi kebiasaan sejak dini," tutup Mayun Purnama.

Dengan langkah konkret ini, Desa Petak optimis mampu menjadi contoh desa yang peduli lingkungan, sekaligus memberikan dampak positif bagi pariwisata dan kesejahteraan masyarakatnya. (TimNewsyess)


TAGS :