Tokoh
Dharma Sadhana Penyuluh Kementerian Agama Kabupaten Buleleng Tema : Memuja Dengan Memuliakan
Kamis, 20 Juni 2024
Darma tule di buleleng
Dharma Sadhana Penyuluh Kementerian Agama Kabupaten Buleleng
Tema : Memuja Dengan Memuliakan
Penyuluh Agama Hindu Kementerian agama Kabupaten Buleleng Kembali melakukan kegiatan Dharma Sadhana yang Ke : 2. Kegiatan ini dilakukan dengan mengambil titik lokasi di beberapa desa se-Kecamatan Kubutambahan. Kegiatan yang dihadiri langsung oleh Bapak Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng I Made Subawa, SE, M.Pd dan Kasubag TU Ni Putu Suliasih, S.Pd, mengambil tema yang sangat menyentuh yaitu memuja dengan memuliakan. Kegiatan ini diawali dengan Tirtayatra dan Ngayah mereresik di Pura Luhur Pucak Bukit Sinunggal yang terletak di Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan kegiatan penanaman tanaman bahan upakara di lingkungan Pura dan dilanjutkan dengan melakukan kegiatan sosial berupa memberikan sembako kepada masyarakat kurang mampu, ibu hamil dan mereka yang menyandang disabilitas di desa-desa se-Kecamatan Kubutambahan.
Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama sesama penyuluh dan warga kemenag buleleng dengan menyisihkan penghasilannya dan kemudian melakukan kegiatan yang murni pembiyayaannya oleh mereka untuk Kemenag Buleleng. Menurut Bapak kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Buleleng, “kegiatan ini merupakan salah satu program unggulan bagi penyuluh agama Hindu untuk mengaplikasikan Sad Dharma yang salah satunya adalah Dharma Sadhana. Selain itu juga merupakan aplikasi nyata dari Tri Hita Karana yaitu Parhyangan dengan ngayah dan persembahyangan atau tirtayatra, pawongan dengan melakukan kegiatan sosial untuk membantu lansia, ibu hamil dan penyandang disabilitas, serta kegiatan palemahan dengan penanaman pohon upakara dan juga kegiatan aksi kebersihan” ucap beliau. Ditambahka oleh ketua panitia acara ini yaitu Dewa Gede Bayu Segara, S.Sos, bahwa Dharma Sadhana yang ke-2 ini merupakan lanjutan dari Dharma Sadhana yang pertama yang telah di lakukan beberapa bulan lalu di kecamatan Tejakula, mengingat kegiatan ini dilakukan setiap 3 bulan sekali.
Makna filosofis kegiatan ini dibahas tuntas dalam dharma wacana singkat oleh salah satu penyuluh Agama I Kadek Satria, S.Ag. M.Pd.H. Tema kegiatan ini yaitu memuja dengan memuliakan mengandung makna yang sangat dalam. Dimana agama bukan hanya dilakukan dengan perilaku memuja Tuhan di tempat suci, dengan sarana bunga dan bebantenan yang suci, tetapi memuliakan Tuhan yang bersthana pada setiap mahluk ciptaan beliau. Beliau sang maha penghidup ada pada setiap ciptaan-Nya, beliau memberikan hidup dan menyaksikan kita sebagai umat. Artinya apabila kita memuliakan ciptaan beliau yang mungkin sangat terbatas dengan gerak hidup seperti orang yang menyandang Disabilitas, mereka yang terbatas kemampuannya karena usia dan mereka yang sedang dalam keadaan mengandung. Bahwa pada diri merekalah Tuhan disthanakan dan dipuja baik dan dengan ketulusan. Maka jika kita membantu dan mengembangkan mereka maka Tuhan sebagai penciptanya sudah barang tentu akan tersenyum penuh kasih. Artinya dengan konsep memuliakan ini kita bukan saja beragama dengan bacaan, beragama dengan teori atau ruang diskusi, tetapi kita ada dalam prilaku yang mulia untuk memuliakan Tuhan. Pemuliaan ini tujuannya juga adalah persembahan atau pemujaan dengan perilaku nyata, bukan hanya berangan menjadi insan beragama tetapi abai dengan pemuliaan berbagai ciptaannya. Dharmawacana di Pura Pucak Sinunggal itu diakhiri dengan ajakan untuk kita semua bahwa dengan memuliakan mereka yang ada, maka sama halnya dengan kita memuja beliau yang maha pencipta itu.
Kegiatan Dharma Sadhana diakhiri dengan foto bersama dan berkunjung ke beberapa masyarakat yang sedang hamil, lansia dan penyandang disabilitas dengan berbagi sembako dan dana tali kasih dari penyuluh agama Hindu kabupaten Buleleng.
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024