Tokoh
Fitri Susanti, Amd. AK – Kartini Masa Kini yang Setia Menjadi Pelita di Balik Gemilang Sang Doktor
Rabu, 23 April 2025
Fitri Susanti, Amd. AK – Kartini Masa Kini
JAKARTA | Di tengah gemerlap ibu kota yang tak pernah tidur, di balik keberhasilan seorang pria berdasi yang kini bergelar Doktor Hukum dan dikenal luas sebagai pengacara sekaligus akademisi, tersimpan sebuah kisah cinta, pengabdian, dan keteladanan dari seorang perempuan hebat yang tak pernah meminta sorotan: Fitri Susanti, Amd. AK.
Dialah istri dari Dr. I Made Subagio, S.H., M.H., Managing Partner Gusti Dalem Pering Law Firm, putra terbaik dari tanah Nusa Penida, Klungkung, Bali, yang kini berkiprah di jantung republik, Jakarta. Di balik segala pencapaian sang suami, berdirilah sosok perempuan yang teguh, sabar, dan setia mendampingi dari titik nol, dari tapak awal perjuangan.
“Kami menikah pada 28 Februari 2014,” ucap Subagio suatu ketika, dengan nada bangga yang penuh cinta. Bukan sekadar tanggal pernikahan, tetapi penanda awal dari perjalanan panjang dua insan yang saling menopang dalam badai dan cerah kehidupan.
Cahaya yang Tak Pernah Padam
Fitri Susanti bukan hanya seorang istri, tapi juga pendamping jiwa yang menjadi guru pertama bagi dua buah hatinya:
- Ni Luh Putu Agnetta Darmaningtyas, dan
- Ni Luh Made Davina Quinn.
Sebagai ibu, ia mendidik dengan kasih dan keteladanan. Sebagai istri, ia menjadi penenang di kala lelah, penyemangat kala semangat meredup, dan pelita dalam langkah-langkah sang suami yang kini telah bergelar doktor.
Di balik toga dan gelar akademik sang suami, ada air mata dan peluhnya. Di balik podium-podium prestasi hukum dan akademik yang diraih Subagio, ada pelukan dan doa panjang dari Fitri Susanti yang setia menjaga bara api cinta dan harapan keluarga mereka.
Kartini Masa Kini
Di hari-hari penuh makna ini, saat bangsa mengenang jasa Raden Ajeng Kartini, perempuan yang menjadi simbol emansipasi dan kemajuan perempuan Indonesia, maka nama Fitri Susanti, Amd. AK, pantas ditulis dengan tinta emas sebagai Kartini masa kini.
Ia bukanlah Kartini yang bersuara lewat surat, tapi Kartini yang bersuara lewat tindakan. Ia bukan Kartini yang menulis buku, tapi yang menulis sejarah cinta dan ketulusan dalam buku kehidupan keluarganya.
Menginspirasi Generasi Perempuan
Kisah Fitri adalah cermin bagi perempuan masa kini: bahwa keberhasilan tidak melulu datang dari panggung dan sorotan. Bahwa menjadi istri, ibu, dan pendamping sejati adalah kehormatan tertinggi seorang perempuan.
“Di balik laki-laki hebat, selalu ada perempuan luar biasa yang setia menjaga bara semangat tetap menyala. Bagi saya, Fitri adalah alasan saya bisa menjadi seperti hari ini,” tutur Dr. I Made Subagio, S.H., M.H., dengan suara lirih yang sarat rasa hormat.
Fitri Susanti, Amd. AK, bukan hanya menyertai langkah sang suami. Ia menumbuhkan, menguatkan, dan menjadi alas sayap agar sang suami bisa terbang tinggi, tanpa pernah kehilangan arah pulang.(*)
TAGS :