Politik
I Ketut Putra Ismaya Jaya Tanggapi Isu Politik Uang Jelang Pilkada Karangasem 2024: Pilihlah dengan Hati Nurani
Selasa, 15 Oktober 2024
Pilkadq kabupaten karangasem karisma
KARANGASEM | Newsyess.com – Menjelang Pilkada Karangasem 2024 yang akan berlangsung pada 27 November mendatang, I Ketut Putra Ismaya Jaya, calon Wakil Bupati Karangasem yang maju melalui jalur independen, menyampaikan pesan tegas terkait isu politik uang yang ramai beredar di masyarakat. Bersama I Wayan Kari Subali, pasangannya sebagai calon bupati (pasangan Subali-Ismaya), Ismaya menyerukan agar masyarakat Karangasem menjaga harga diri dan tidak terjebak dalam praktik jual-beli suara.
Dalam sebuah pernyataan yang penuh makna dan keprihatinan, Ismaya mengingatkan masyarakat akan bahaya politik uang bagi integritas pemilu dan masa depan Karangasem.
“Kami mendengar ada isu bahwa beberapa calon akan membagi-bagikan uang dengan nilai Rp150 ribu hingga Rp350 ribu per KTP. Semoga berita ini tidak benar. Tetapi jika benar, sangat disayangkan harga diri masyarakat Karangasem akan dianggap sangat rendah,” ungkap Ismaya.
Tolak Politik Uang, Jaga Harga Diri dan Taksu Karangasem
Ismaya menegaskan bahwa suara rakyat tidak boleh diperjualbelikan seperti barang murah. Ia mengibaratkan praktik politik uang sebagai tindakan yang mencoreng martabat masyarakat dan bertentangan dengan nilai-nilai luhur Bali.
“Tanah Karangasem adalah tanah suci. Jangan kita kotori diri kita dengan pikiran yang tidak bersih. Ketika kita menerima uang dan memberikan suara, kita menjual harga diri. Pemimpin yang menang dengan cara itu hanya akan menghitung suara sebagai investasi bisnis, bukan sebagai panggilan pengabdian,” ujarnya dengan tegas.
Ismaya mengingatkan bahwa pemimpin yang terpilih melalui praktik politik uang tidak akan memikirkan rakyat, tetapi akan fokus mengembalikan modal dengan cara yang mungkin merugikan masyarakat. “Kami di pasangan Karisma (Kari Subali-Ismaya) berani bersumpah untuk tidak korupsi dan tidak menyelewengkan jabatan. Kami bahkan siap menyerahkan gaji dan tunjangan kami untuk masyarakat,” katanya.
Ajakan untuk Memilih dengan Hati Nurani
Dalam pesannya, Ismaya mengajak masyarakat untuk memilih dengan cerdas dan menggunakan hati nurani. “Uang yang diterima hanya bertahan sekejap, tapi dampaknya bisa menghancurkan lima tahun ke depan. Pilihlah pemimpin dengan niat tulus yang benar-benar akan membangun Karangasem,” serunya.
Ia juga memperingatkan bahwa praktik politik uang adalah tindak pidana yang dapat merugikan calon dan penerima. “Pemberi dan penerima uang bisa dipenjara hingga dua tahun, dan calon yang terlibat akan digugurkan,” tegasnya.
Selain itu, Ismaya mengingatkan tentang karma bagi mereka yang melanggar norma agama dengan menggunakan uang untuk memenangkan pemilu. “Sumpah di pura tidak akan berlaku jika dilanggar dengan niat kotor. Mereka yang mengajarkan hal buruk akan menerima karmanya,” katanya.
Pesan Terakhir: Jaga Martabat dan Masa Depan Karangasem
Ismaya menutup pesannya dengan ajakan kepada masyarakat Karangasem untuk menjaga martabat dan menghormati leluhur. “Leluhur kita ngayah dengan tulus tanpa pamrih. Jangan jadikan pilkada sebagai ajang mencari keuntungan. Hanya dengan pemimpin yang tulus, kita bisa membangun Karangasem dari keterpurukan,” pungkasnya.
Ia juga berharap Pilkada 2024 menjadi awal dari era baru di Karangasem, dengan pemimpin yang benar-benar memikirkan rakyat dan membangun tanpa harus mengandalkan uang. “Mari kita gunakan kesempatan pada 27 November untuk memilih dengan hati nurani, agar lima tahun ke depan kita dipimpin oleh orang yang benar-benar peduli pada masyarakat,” ajaknya.
Dengan keyakinan penuh pada kekuatan spiritual Bali dan taksu Karangasem, Ismaya menekankan bahwa ia dan Subali akan berjuang dengan tulus untuk membangun Karangasem menjadi kabupaten yang lebih baik, tanpa mengorbankan integritas dan martabat rakyat. “Kami percaya, Karangasem akan bangkit dengan pemimpin yang ngayah tulus dan berjuang tanpa pamrih,” tutupnya.(TimNewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024