Tokoh

Kepemimpinan Wayan Koster: Mewujudkan Keseimbangan Pembangunan Bali Melalui Kearifan Lokal dan Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali

 Kamis, 26 September 2024

Kebijakan Bapak wayan Koster

Newsyess.com, Bali. 

 

Bali | Newsyess.com - Kepemimpinan Gubernur Bali periode 2018-2023, Wayan Koster, menorehkan jejak yang kuat dalam menjaga dan melestarikan kearifan lokal. Melalui visinya yang besar, “Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” Koster mengarahkan pembangunan Bali dengan tujuan menjaga kesucian dan keharmonisan alam serta kehidupan masyarakat Bali, berlandaskan kebudayaan sebagai fondasi utama. Visi ini mencerminkan semangat untuk merawat warisan leluhur Bali, sekaligus membangun masa depan yang berkelanjutan.

Salah satu tantangan besar yang dihadapi Bali selama ini adalah ketimpangan pembangunan antarwilayah. Sebagian besar pembangunan terpusat di Bali Selatan, yang mencakup lebih dari 60% aktivitas perekonomian dan infrastruktur. Sementara itu, wilayah Bali Utara, Tengah, Timur, dan Barat belum mendapatkan perhatian yang sama secara optimal. Ketimpangan ini telah berlangsung cukup lama dan menjadi perhatian serius dalam upaya pemerataan pembangunan di seluruh Bali.

Untuk mengatasi ketimpangan ini, Wayan Koster dengan cerdas menerapkan kebijakan yang berfokus pada pendekatan terpadu melalui konsep "satu pulau, satu pola, dan satu tata kelola." Pendekatan ini tidak hanya sekedar jargon, tetapi diwujudkan dengan kebijakan konkret yang mengintegrasikan pembangunan antarwilayah. Koster memastikan bahwa pembangunan infrastruktur, baik darat, laut, maupun udara, dikembangkan secara terkoneksi dan terintegrasi. Pembangunan ini bertujuan untuk mendukung mobilitas yang lebih baik dan meningkatkan aksesibilitas antarwilayah di Bali.

Lebih dari itu, Koster juga memfokuskan pada pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di wilayah-wilayah yang selama ini terpinggirkan. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi tidak hanya terpusat di Bali Selatan, tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat di Bali Utara, Tengah, Timur, dan Barat. Program ini didukung dengan pengembangan kelembagaan bersama satu pintu (KBS) yang berbasis pada potensi kabupaten dan kota di seluruh Bali.

Kebijakan ini membuktikan bahwa Koster berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan pembangunan antarwilayah, sekaligus memastikan bahwa nilai-nilai kearifan lokal tetap menjadi pondasi utama dalam setiap langkah pembangunan. Melalui pendekatan yang visioner dan holistik, Bali tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga semakin kuat dalam menjaga identitas budaya dan kearifan lokalnya, menuju masa depan yang lebih seimbang dan harmonis.(TimNewsyess)


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024