Tokoh

Kisah Haru: Perawat di Buleleng Bantu Pasien Gede Suartana asal Karangasem yang Lumpuh dengan Uang Pribadi

 Jumat, 24 Januari 2025

Kepedulian pada sesama

Newsyess.com, Buleleng. 

BULELENG | Newsyess.com – Sebuah kisah menginspirasi terjadi di salah satu rumah sakit di Kabupaten Buleleng, Jumat (24/01/2025). I Gede Suartana, seorang pasien yang menderita sakit kolesterol dan asam Urat pada kedua kakinya dan hanya bisa menggunakan kursi roda, menceritakan pengalaman harunya saat ditolong oleh seorang perawat yang rela menggunakan uang pribadi untuk membantunya mendapatkan pengobatan.

I Gede Suartana, yang mengalami lumpuh akibat serangan rematik akut akibat hawa dingin, datang ke rumah sakit dalam kondisi tak mampu berjalan. Namun, harapannya untuk segera mendapat pengobatan sempat sirna karena BPJS Kesehatan yang dimilikinya tidak dapat digunakan. Masalah ini terjadi karena kasusnya dianggap tidak memenuhi kriteria "darurat" sesuai aturan yang berlaku.

Dalam situasi tersebut, muncul sosok pahlawan tanpa tanda jasa, Kadek Artha, seorang perawat yang bertugas di Unit Gawat Darurat (UGD). Kadek Artha, yang juga seorang petani cengkeh, alpukat, durian, dan manggis asal Banjar Celagi, Desa Unggahan, Seririt, dengan hati nurani tinggi memutuskan untuk membantu I Gede Suartana menggunakan uang pribadinya.

Dibantu dengan Tulus
I Gede Suartana mengenang momen saat ia hampir menyerah karena sistem yang membatasi aksesnya untuk mendapatkan perawatan. Ketika ia berusaha menyeret kursi rodanya keluar dari rumah sakit, Kadek Artha mencegahnya dan membawa kembali ke ruang UGD. Dengan penuh kepedulian, Kadek Artha berkata, "Biar saya yang bantu Bapak.

Kadek Artha kemudian menggunakan uang pribadinya untuk membiayai pengobatan I Gede Suartana. Setelah mendapat suntikan dan perawatan intensif selama dua jam, I Gede Suartana merasa kondisinya mulai membaik. Meski masih berjalan perlahan, ia bisa berdiri kembali dan melangkah keluar dari ruang UGD dengan penuh rasa syukur.

Rasa Syukur dan Janji Balas Budi
Dalam keterangannya, I Gede Suartana mengaku sangat terharu dengan tindakan mulia perawat tersebut. "Saya salut dan terharu karena masih ada petugas kesehatan yang punya hati nurani untuk menolong sesama dengan uang pribadi.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pak Dewa Aji, yang memberikan dukungan moral saat dirinya merasa putus asa. “Dengan Pak Dewa Aji mengangkat telepon saya tadi, secara mental saya tidak down, tidak panik, dan merasa ada yang membimbing saya untuk mengetahui apa yang harus dilakukan,” sementara itu; pak dewa aji, menambahkan Saya berdoa semoga pak Ariana sekeluarga. Sehat panjang umur dan dapat rejeki oleh ida sang hyang widhi. Tyang asli abang. Tugas di bali.

Sebagai bentuk balas budi, I Gede Suartana berjanji akan berkunjung ke rumah Kadek Artha di Desa Unggahan setelah kondisinya pulih. Ia juga berniat membawa sampel obat pertanian untuk membantu Kadek Artha yang juga seorang petani.

Dedikasi Sosok Kadek Artha
Kisah ini menyoroti dedikasi seorang perawat yang dengan tulus membantu pasien meski di luar tugas formalnya. Kadek Artha juga mengungkapkan bahwa ia sering membantu pasien yang tidak tercover oleh BPJS Kesehatan karena kendala sistem dan aturan.

"Ini bukan soal pekerjaan, tetapi soal kemanusiaan," ungkap Kadek Artha.
Kisah ini menjadi pengingat bahwa di tengah keterbatasan sistem, masih ada individu-individu yang berjuang untuk membantu sesama dengan ketulusan dan hati nurani. Semoga kisah ini menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus menanamkan nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap langkah kehidupan. (TimNewsyess)


TAGS :