Tokoh

Makna Tumpek Landep: Menajamkan Pikiran dan Memohon Kesidhian

 Kamis, 25 Juli 2024

Makna tumpek landep

Newsyess.com, Denpasar. 

 

Oleh: I K. Satria, Penyuluh Agama Kementerian Agama Buleleng

Tumpek Landep adalah hari suci dalam tradisi Hindu Bali yang memiliki makna mendalam. Hari ini adalah momen di mana kita mengarahkan pikiran dan akal budi kepada Yang Esa, Sang Hyang Siwa, Sang Hyang Pasupati, yang merupakan pemberi ketajaman pikiran kita. Mengapa ketajaman pikiran begitu penting? Karena pikiranlah yang menjadi dasar dari segala hal. Perkataan adalah manifestasi pertama dari pikiran, diikuti oleh perbuatan. Oleh karena itu, ketajaman pikiran perlu dipanjatkan agar kita bisa menjadi panutan dan inspirasi bagi sesama makhluk.

Hari suci Tumpek Landep ini adalah hari yang 'tenget', yang mengharuskan manusia untuk melakukan pensucian. Pensucian ini mencakup dua aspek: bhuwana agung (dunia besar) yang disimbolkan melalui ritual, dan bhuwana alit (dunia kecil) yang diwujudkan melalui pemikiran, perkataan, dan perbuatan sehari-hari, dengan mempersembahkan sesayut pasupati kepada Hyang Kemulan atau Batara Hyang Guru.

Sayangnya, makna Tumpek Landep sering kali disalahartikan oleh sebagian masyarakat. Banyak yang menganggap hari ini sebagai momen untuk memamerkan kekayaan dengan merituali mobil, motor, dan benda mahal lainnya. Padahal, esensi dari Tumpek Landep adalah untuk mengasah ketajaman pikiran dan memohon kekuatan spiritual dari Sang Hyang Pasupati.

Lontar Sundarigama memberikan panduan tentang bagaimana merayakan Tumpek Landep yang sebenarnya. Pada hari Saniscara Kliwon Wuku Landep, dilakukan pujawali Bhatara Siwa dan yoga semesta Sang Hyang Pasupati. Pujawali ini mencakup persembahan tumpeng putih kuning, ayam putih, gerang, terasi merah, pinang, dan sirih yang dihaturkan di sanggah. Yoga Sang Hyang Pasupati meliputi sesayut jayeng perang, sesayut kusumayudha, sesayut pasupati, suci, daksina peras, canang wangi-wangi, yang ditujukan untuk memohon ketajaman pikiran dan keberhasilan dalam menghadapi segala tantangan hidup.

Tumpek Landep juga mengingatkan kita akan pentingnya memiliki pikiran yang tajam dan cerdas dalam menghadapi kehidupan. Pikiran yang tajam membantu kita untuk memahami dan menjalankan apa yang kita ketahui dengan bijaksana, menciptakan teknologi, dan memelihara keindahan alam. Ketajaman pikiran ini menjadikan manusia sebagai makhluk yang utama, mampu menjalankan kehidupan dengan penuh pertimbangan dan kebijaksanaan.

Pada hari Tumpek Landep, umat Hindu diharapkan memuliakan dirinya dengan menyembah Hyang Pasupati di sanggah kemulan, natab sesayut jayeng perang, kusuma yudha, dan pasupati. Ini adalah bentuk permohonan agar kita selalu jaya dalam 'peperangan hidup' melawan musuh-musuh seperti kama (nafsu), loba (keserakahan), krodha (kemarahan), moha (kebingungan), mada (kesombongan), dan matsarya (iri hati). Juga, agar kita mampu mengatasi klesa (kesalahan akibat kebodohan) seperti awidya (ketidaktahuan), asmita (ego yang tak terkendali), raga (keserakahan), dwesa (kebencian), dan abhiniwesa (ketakutan akan ketiadaan).

Memahami dan menghayati makna sejati Tumpek Landep akan membawa kita pada pencerahan dan kesidhian (keberhasilan tanpa batas). Mari kita rayakan hari suci Tumpek Landep dengan penuh kesadaran dan ketepatan, agar hasilnya pun tepat dan bermakna.

Selamat merayakan Hari Suci Tumpek Landep dengan ketajaman pikiran dan spiritualitas yang mendalam.

*I K. Satria, 24 Juli 2024*


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024