Klungkung | Newsyess.com – Dalam heningnya persiapan menyambut Hari Raya Nyepi, ada cahaya yang berpendar dari ketulusan. Di Banjar Ulunsuwi Desa Sampalan Kelod, dua anak yatim, N. Putu Cinta Aprilianti (17), siswi kelas 3 SMA 1 Dawan, bersama adiknya Kadek Yoga Putra (14), siswa SMPN 2 Dawan, menapaki kehidupan dalam sunyi tanpa kedua orang tua. Sejak sang ayah dan ibu berpulang sembilan bulan lalu akibat penyakit, dunia mereka berubah. Namun di tengah gelapnya kehilangan, ada pelita kecil yang tetap menyala, cinta dari sang nenek, Ni Ketut Sulasih (61), yang kini menjadi satu-satunya tempat bernaung.

Hari-hari mereka dipenuhi perjuangan. Dengan berjualan jajanan kering di Pasar Sampalan, Ni Ketut Sulasih berusaha menghidupi kedua cucunya. Penghasilannya yang hanya berkisar Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu per hari, belum termasuk modal, sering kali tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup, apalagi pendidikan. Namun, dalam segala keterbatasan, kasih sayang lah yang membuat mereka tetap bertahan.

Dan di hari yang penuh makna ini, Redaksi Newsyess hadir dengan kehangatan. Dipimpin oleh Ngakan Putu Siardika, atau yang akrab disapa Ngakan Yes, aksi berbagi sembako dan Kabasa (bumbu dapur) menjadi wujud kepedulian yang tak berbatas. Sebuah pesan cinta yang tersampaikan dalam diam, menjelang hari suci penyucian diri.

"Berbagi itu bukan soal seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa besar hati kita untuk peduli. Karena dalam memberi, kita sesungguhnya sedang menanam harapan di hati mereka yang menerima." ujuar Ngakan Putu Siardika

Tabungan Harapan: Cahaya di Ujung Jalan

Di tengah perjuangan hidup yang tak mudah, Redaksi Newsyess juga memastikan masa depan mereka tetap memiliki titik terang. Tabungan pendidikan untuk Kadek Yoga Putra yang disimpan di BPR Sari Jaya Sedana Klungkung, kini telah mencapai Rp 700 ribu hingga tanggal 18 Maret 2025. Langkah kecil yang menjadi awal dari mimpi besar.

"Tidak ada yang benar-benar miskin selama masih ada harapan. Dan tidak ada yang benar-benar sendiri selama masih ada tangan yang terulur." Kata Ngakan Putu Siardika

Kegiatan berbagi ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, mulai dari tokoh masyarakat, narasumber, hingga lembaga keuangan seperti Bank BPD Bali, LPD, BPR, dan Gerakan Koperasi di Bali. Mereka adalah tangan-tangan yang turut menyalakan pelita di hati anak-anak yang membutuhkan.

"Tanpa kebersamaan, dunia ini hanya akan dipenuhi oleh kesunyian. Maka, mari kita saling menguatkan, karena di dalam kepedulian ada kebahagiaan yang tak ternilai."Ngakan Putu Siardika

Menyambut Nyepi dengan Hati yang Terang

Menjelang Nyepi, saat dunia memasuki keheningan, kita diajak untuk lebih mendengar—bukan hanya suara batin, tetapi juga jeritan mereka yang membutuhkan. Dan dalam aksi kecil ini, Redaksi Newsyess tak hanya berbagi sembako, tetapi juga menyalakan lilin harapan bagi mereka yang masih berjuang dalam sunyi.

Sebab, dalam setiap kegelapan, pasti ada secercah cahaya. Dan cahaya itu adalah kepedulian.
(Tim Redaksi Newsyess)