Gianyar, Newsyess.com – Langit senja memayungi Lingkungan Selat, Kelurahan Samplangan, Gianyar, saat langkah-langkah penuh kepedulian menyusuri jalan kecil menuju sebuah rumah sederhana. Di sana, seorang lelaki sepuh, Ngakan Nyoman Enteg, 80 tahun, duduk di serambi rumahnya, tatapan matanya menyiratkan kisah panjang hidup yang telah dilalui.

Di usianya yang telah renta, Ngakan Nyoman Enteg harus menghadapi hari-hari dengan kondisi kesehatan yang kian rapuh. Riwayat vertigo yang dideritanya membuatnya harus lebih berhati-hati. Ketika sepi menyergap, pintu rumahnya harus terkunci rapat, seolah menjadi benteng perlindungan dari dunia luar. Pernah suatu hari, ia menghilang tanpa arah, langkah-langkahnya menuntunnya keluar kampung, membuat keluarganya cemas dan mencarinya ke segala penjuru.

Namun hari itu berbeda. Ada kehangatan yang datang mengetuk pintu rumahnya. Redaksi Newsyess bersama CV Mitra Karya Bahagia (CV. MKB), didampingi Babinsa setempat, hadir membawa paket sembako—bukan sekadar bingkisan, tetapi bukti nyata bahwa kepedulian masih terpancar terang di tengah masyarakat.

Ngakan Yess: "Berbagi adalah Cahaya yang Tak Pernah Padam"

Ngakan Putu Suardika, yang akrab disapa Ngakan Yess, Pemimpin Redaksi Newsyess.com, menyampaikan bahwa kepedulian terhadap lansia adalah bentuk nyata dari nilai kemanusiaan yang harus terus dijaga.

"Hidup adalah perjalanan panjang, dan di ujung senja, mereka yang telah banyak memberi kepada dunia ini tak boleh dibiarkan sendiri. Berbagi bukan sekadar memberi materi, tetapi tentang menghadirkan harapan dan menghapus sepi di hati mereka. Pak Ngakan Nyoman Enteg adalah cerminan dari keteguhan dan kebijaksanaan yang lahir dari pengalaman hidup. Kita semua memiliki tugas untuk saling menjaga," ungkap Ngakan Yess penuh haru.

Beliau juga menambahkan bahwa aksi berbagi ini bukan hanya sebuah program sosial, tetapi panggilan hati untuk terus merawat nilai-nilai kemanusiaan. "Setiap senyum yang hadir dari tangan-tangan yang kita ulurkan adalah cahaya yang tak pernah padam."

Harapan di Ujung Senja

Senyum di wajah Ngakan Nyoman Enteg mengembang pelan, matanya berbinar sejenak. Ia menerima paket sembako itu dengan tangan bergetar, seolah menggenggam harapan yang datang dalam wujud nyata.

"Terima kasih... saya tidak menyangka masih ada yang peduli kepada saya di usia setua ini," lirihnya, suaranya hampir tenggelam dalam rasa haru.

Di balik rumah sederhana itu, di antara tiupan angin sore yang mengusap lembut, terselip doa yang dipanjatkan—untuk mereka yang berbagi, untuk tangan-tangan yang tak lelah menebar kebaikan. Karena sejatinya, kehidupan ini adalah tentang saling menopang, tentang memastikan tak ada satu pun yang terabaikan dalam perjalanan menuju senja.

Berita ini tak hanya sekadar kisah, tetapi panggilan bagi kita semua: Sudahkah kita berbagi hari ini? 
(TimNewsyess)