Ekonomi
Petani Kakao Jembrana Meraih Kesuksesan di Pasar Eropa Berkat Dedikasi Gung Widi dari Yayasan Kalimajari**
Senin, 13 Mei 2024
Kakao Jembrana
Baca juga:
Redaksi Newsyess Berbagi Sembako untuk Keluarga Ni Ketut Artini: Kisah Pilu di Tengah Keterbatasan
**Melaya, Jembrana** - Petani kakao yang tergabung dalam Koperasi Kakao Kerta Samaya Samania di Kabupaten Jembrana telah mencapai prestasi gemilang dengan berhasil menembus pasar ekspor, khususnya pasar Eropa. Biji kakao dari petani Jembrana bahkan dinobatkan sebagai kakao terbaik kedua di dunia dalam ajang kompetisi kakao dunia di Eropa.
Kualitas unggulan kakao Jembrana yang dibudidayakan secara organik murni dan melalui proses fermentasi pasca panen menjadi daya tarik utama bagi pasar Eropa. Meskipun Peraturan Daerah Pertanian Organik telah ditetapkan oleh Gubernur Bali 2018-2023, namun implementasinya memerlukan perjuangan tak kenal lelah dari para pelaku lapangan.
Kesuksesan petani kakao Jembrana tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui perjuangan panjang yang dipimpin oleh tokoh penting seperti Gung Widi dari Yayasan Kalimajari. Selama lebih dari 15 tahun, Gung Widi telah konsisten dalam memajukan produk lokal, dengan menyatukan 38 subak abian dari 19 desa adat dalam Koperasi Kakao Kertha Semaya Samaniye.
Dalam wawancara dengan direktur Yayasan Kalimajari, Gung Widi, dia menyoroti betapa beratnya perjuangan bersama petani kakao Jembrana untuk memasarkan produk mereka ke pasar internasional. Namun, berkat pendampingan dari Yayasan Kalimajari, para petani kakao kini dapat menikmati permintaan yang tinggi dari Eropa, yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan ekonomi mereka.
Selain itu, minat masyarakat untuk berkebun kakao di Jembrana juga semakin meningkat. Gung Widi telah berhasil mengangkat derajat biji kakao Jembrana sejajar dengan kakao kelas dunia dari negara lain, melalui dedikasi dan kerja kerasnya.
Gubernur Wayan Koster telah menetapkan berbagai peraturan untuk pembangunan Bali yang berkelanjutan, namun implementasinya tetap tergantung pada individu seperti Gung Widi yang secara aktif berkontribusi dalam menciptakan perubahan nyata melalui lingkaran pengaruhnya.
Dengan filosofi Jawa "Urip Iku Urup" yang diterapkan, yaitu hidup itu harus menyala dan memberi manfaat bagi orang lain, Gung Widi dan Yayasan Kalimajari telah memberikan contoh nyata dalam memajukan pertanian organik dan meningkatkan kesejahteraan petani kakao serta masyarakat Bali secara keseluruhan.
Mari bersama-sama berbuat nyata dalam lingkungan kita dan menjadikan Bali, bahkan dunia, menjadi tempat yang lebih baik.(timnewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024