News
Aset LPD di Bawah Naungan YPLSB Aset Semakin Melesat, Capai Rp 8 Triliun dengan Laba Rp 43 Miliar dari 19 LPD di Bali
Jumat, 12 Januari 2024
YPLSB
Badung, Newsyess.com -Yayasan Paiketan Lembaga Sehati Bali (YPLSB) yang menaungi 19 LPD di seluruh Bali kian eksis. Itu dibuktikan dengan jumlah aset yang melesat menembus Rp 8 triliun.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua YPLSB, I Putu Suryadinatha , ST. "Ke depan, mengantisipasi tahun politik, dengan keilmuan dan kerjasama antar paiketan, kami lebih siap menghadapi situasi apapun," ujar Suryadinatha yang juga selaku Pemucuk LPD Desa Tegal Badung ketika ditemui Newsyess pada, Jumat (12/1/2024) di LPD Tegal Badung.
Dikatakan, LPD yang tergabung di Paiketan ini tersebar di Badung dan 1 di Gianyar.
Dari yayasan paiketan, LPD merasa lebih siap dari situasi apapun. "Karena ilmu yang kami pelajari, tata kelola dan management risk. Sehingga paham dalam mengelola lembaga masing-masing," jelas dia.
Dikatakan, bahwa kondisi LPD sangat ini jauh lebih baik dibandingkan dengan pandemi.
Salah satu contoh LPD yang masuk yayasan paiketan, yakni LPD Gulingan. Dulu LPD itu mati suri. "Kini sudah bisa jalan. Yakni LPD Gulingan, LPD Kekeran Angantaka, dan LPD Sigaran, sudah bisa jalan melayani masyarakat. Bahkan saat berjalan, menghasilkan keuntungan menghasilkan laba," jelas dia.
LPD yang mati suri hidup lagi itu berkat ilmu tata kelola. "Mengobati sampai ke urat saraf. Tidak hanya dipermukaan. Dibedah ke dalam, itu yang buat eksis lagi," jelas dia.
Dikatakan lebih lanjut, bersatunya desa adat dan pengurus LPD juga menjadi faktor kuatnya LPD.
Selanjutnya, ia mengklaim bahwa LPD yang masuk paiketan merupakan pemenang LPD di seluruh Bali. "Dari sisi aset, kami terbesar. Kemudian, pertumbuhan DPK terbesar, laba juga terbesar se-Bali," jelas dia.
Meskipun demikian, tantangan ke depan, harus menjadi yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. "Tentunya, kami harus ambil peluang digitalisasi. Karena di Paiketan menjadi pioner yang sudah gelar digitalisasi baik dengan Qris, layanan teller lewat mesin CRM," ungkap dia.
Ia berharap ke depan, bagi LPD yang belum masuk ke paiketan dan belum dalami ilmu tata kelola paiketan, agar ikut masuk. Tentunya untuk belajar bagaimana bertahan, bangkit dan lebih cepat tumbuh. "Selama ini, kami dalam ilmu luar biasa dari ARMS. Disini kami bisa interaktif antar LPD secara bisnis, ekspansi hingga seimbangkan DPK dan solusi penyelesaian persoalan di LPD seperti kredit macet. Itu bisa kita bangun dan terbukti sudah berjalan," ungkap dia.
Sejumlah persoalan yang berlangsung bisa didiskusikan dan itu sudah berjalan serta mampu menginovasi sesama LPD untuk tumbuh lebih cepat.
Dikatakan lebih lanjut, untuk ATM berupa CRM tanpa kartu sudah diberlakukan di sejumlah LPD. Yakni di Kerobokan, Tegal, Bualu, Jimbaran dan Mas Ubud.
Saat ini, jumlah dari aset keseluruhan di 19 LPD mencapai Rp 8 triliun, kini laba mencapai Rp 43 miliar. (Ngakan Suardika)
TAGS :