Bangli, Newsyess.com - Program arisan suka duka dari Banjar Bebalang mendapatkan apresiasi dari 
Jro Bendesa Adat Bebalang, Sang Putu Suteja. Program itu diawali dari ngaben masal yang mana memerlukan dana.
"Ketika ada meninggal kan gak bisa ditentukan. Ketika ada meninggal, maka perlu dana. Sehingga muncul ide membuat arisan suka duka," jelas Bendesa ketika ditemui Newsyess pada, Kamis, 30/11/2023 di Kantor LPd Desa Adat Bebalang Bangli.
Dulu, tradisi ngejot dilakukan. Kini, dengan perubahan zaman, maka suka duka diberikan berupa uang. "Muncul ide begitu. Maka setiap ada meninggal tidak perlu keluar beras, tidak perlu dana. Maka cukup dana duka," jelas dia.
Per orang Krama diminta menyetor dana Rp 50 ribu sebagai dana suka duka. Namun ketika tidak punya dana, desa menyediakan krematorium. "Akhirnya disepakati, Krama Banjar adat, wajib punya tabungan dengan saldo Rp 200 ribu per KK," ungkap dia.
Dana Rp 200 ribu untuk memback up tatkala ada meninggal yang bersifat mendadak. 
Lebih lanjut dikatakan, Krama yang duka mendapatkan dana belasan juta dari LPD. Juga ada patus sebagai ikatan Banjar adat. Sehingga dana terkumpul belasan juta. "Jadi tidak menyusahkan Krama, sudah terbantu," ungkap dia.
Sementara itu, tatkala ada yang meminjam meninggal dunia, maka tidak mewariskan hutang. "Hutang selesai, hangus. LPD tidak rugi, karena kami punya dana asuransi. Itu cadangan dalam bentuk asuransi," tutup dia. (Ngakan Suardika)