Tokoh
Bendesa Adat Timpag Dukung Pembangunan Krematorium "Marga Sunia": Mengukuhkan Warisan Budaya di Tengah Perubahan Zaman
Sabtu, 15 Februari 2025
Bendesa dukungan pembangunan krematorium
Tabanan, Newsyess.com – 15 Februari 2025 – Dalam semangat melestarikan tradisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Bendesa Adat Timpag, I Gede Made Suastawa, menegaskan dukungannya terhadap pembangunan krematorium Desa Adat Timpag yang akan diberi nama Marga Sunia. Kegiatan ini mendapatkan penyertaan dana dari program LPD dan didukung oleh arahan spiritual yang dipercaya akan menangani proses kremasi sesuai dengan tata cara adat.
Pembangunan fasilitas krematorium ini direncanakan untuk dilaksanakan tahun 2025 di wilayah wawidangan Desa Adat Timpag, dengan tujuan menjaga nilai-nilai budaya serta memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan upacara kremasi secara tertib dan terstruktur.
"Kita harus menjaga keberlanjutan tradisi dan kearifan lokal. Pembangunan krematorium Marga Sunia ini bukan semata-mata tentang infrastruktur, melainkan tentang memuliakan proses kepergian, mengembalikan kehormatan, dan memberikan penghormatan yang layak bagi mereka yang telah berpulang," tegas I Gede Made Suastawa.
Kontribusi LPD sebagai Sumber Dana Pembangunan
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa adat, LPD turut serta memberikan penyertaan dana sebesar Rp 2 Miliar lebih untuk pembangunan krematorium ini. Dana yang disalurkan akan digunakan untuk mendirikan fasilitas untuk upacara pengabenan yang representatif dan sesuai dengan tata cara adat, sekaligus menjadi simbol komitmen masyarakat dalam menjaga kedaulatan budaya.
"Penyertaan dana dari LPD adalah bukti nyata bahwa kita bersama-sama berjuang untuk masa depan yang lebih baik. Dana tersebut akan membantu kita membangun fasilitas krematorium yang tidak hanya memenuhi standar teknis, tetapi juga mengedepankan nilai-nilai spiritual dan adat yang telah diwariskan turun-temurun," ujar I Gede Made Suastawa.
Sentuhan Spiritual dan Peran Para Sulinggih
Pembangunan krematorium Marga Sunia juga diiringi dengan peran spiritual yang mendalam. Menurut rencana, penyertaan dana yang berasal dari masyarakat desa adat timpag dlam betuk saham akan dialokasikan untuk mendukung pelaksanaan kremasi yang dipercaya mampu menangani proses tersebut dengan penuh ketulusan dan kesucian. Hal ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang sakral dan memberikan ketenangan bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Melalui keterlibatan Peran Sulinggih , kita ingin memastikan bahwa setiap proses kremasi dilakukan dengan penuh penghormatan dan kekhusyukan, sebagaimana yang telah diajarkan oleh para leluhur kita. Ini adalah bagian dari upaya kita untuk terus menjaga harmoni antara dunia material dan spiritual," tambahnya.
Makna Pembangunan Fasilitas Krematorium bagi Masyarakat Desa Adat
Bagi masyarakat Desa Adat Timpag, keberadaan krematorium Marga Sunia merupakan simbol penghormatan terhadap tradisi dan nilai-nilai adat. Fasilitas ini diharapkan tidak hanya memudahkan pelaksanaan upacara kremasi, tetapi juga sebagai pusat kegiatan budaya yang menyatukan masyarakat. Dengan adanya fasilitas yang memadai, masyarakat dapat melaksanakan ritual penyucian diri dan pemakaman dengan lebih teratur dan penuh makna.
"Setiap kali ada yang berpulang di mana biaya yang nantinya sebesar Rp 25 Juta setiap sawa mulai dari upacara Ngeben hingga atma Melinggih di Rong telu. upacara kremasi adalah momen sakral yang menyatukan kita. Dengan fasilitas yang baik, kita dapat menjalankan ritual dengan lancar, dan ini akan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga adat kita," ujar I Gede Made Suastawa.
Harapan untuk Masa Depan Desa Adat Timpag
Dengan pembangunan krematorium Marga Sunia, I Gede Made Suastawa berharap Desa Adat Timpag dapat terus berkembang dan mempertahankan identitas budayanya. Keterlibatan LPD dan dukungan dari masyarakat menjadi modal utama untuk mewujudkan fasilitas ini sebagai pusat kegiatan adat dan sosial.
"Kami berharap pembangunan ini menjadi titik tolak bagi kemajuan desa adat Timpag. Semoga generasi mendatang dapat merasakan manfaatnya dan terus melestarikan kearifan lokal kita. Bersama-sama, kita jaga budaya dan tradisi demi masa depan yang penuh keberkahan," pungkasnya.
Dengan langkah ini, Desa Adat Timpag menegaskan komitmennya untuk menjaga warisan leluhur dan membangun infrastruktur yang mendukung keberlanjutan budaya serta kesejahteraan masyarakat. (Tim Newsyess)
TAGS :