Karangasem | Newsyess.com – 31 Januari 2025, Di sudut kecil Desa Sangkan Gunung, di Banjar Dinas Sanggem, dua anak yatim piatu, Kadek Desi Ayu Putri dan kakaknya, Putu Pande Arta, menjalani kehidupan yang penuh keteguhan. Kehilangan sang ayah telah meninggalkan ruang kosong di hati mereka, sementara ibu yang tak disebutkan namanya tak lagi membersamai. Kini, mereka tinggal bersama kakek dan nenek yang telah menua, I Wayan Geria (75) dan Ni Wayan Jati (70), yang kini menghadapi hari-hari dengan tubuh yang semakin rapuh.

Di tengah kesederhanaan rumah mereka, kehidupan terus berjalan. Kadek Desi masih bersekolah di bangku SMP, sementara kakaknya kini duduk di kelas 1 SMA. Namun, tantangan hidup yang mereka hadapi tak menyurutkan langkah mereka untuk terus berjuang meraih masa depan.

Hadirnya Cahaya di Tengah Kesederhanaan
Keheningan pagi yang berselimut kesejukan mendadak dihangatkan oleh kehadiran tim Redaksi Newsyess.com bersama CV Mitra Karya Bahagia (CV MKB). Dengan penuh ketulusan, mereka membawa bingkisan sembako, bukan hanya sebagai bentuk kepedulian, tetapi juga sebagai pelukan kasih bagi Desi, Pande, dan keluarga kecil mereka.

Di balik senyum lirih Desi dan Pande, tergambar harapan yang kembali menyala. Kehadiran orang-orang baik yang peduli pada nasib mereka adalah bukti bahwa dunia ini masih dipenuhi cahaya kasih sayang.

Pesan Hangat dari Ngakan Yess
Dalam kesempatan penuh haru itu, Ngakan Putu Suardika, atau yang akrab disapa Ngakan Yess, selaku Pimpinan Redaksi Newsyess.com, menyampaikan pesan yang menggugah hati.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada lembaga keuangan seperti Bank BPD Bali, LPD, BPR, dan gerakan koperasi, serta para tokoh masyarakat yang turut serta dalam mendukung kegiatan berbagi ini. Kebaikan yang kita lakukan hari ini akan menjadi benih yang tumbuh di masa depan," tutur Ngakan Yess dengan penuh harapan.

Kata-katanya mengalir seperti doa, mengingatkan bahwa di balik setiap uluran tangan terdapat makna kebersamaan, bahwa dalam setiap derita selalu ada pelipur lara, dan bahwa berbagi adalah bahasa cinta yang paling universal.

Menghidupkan Asa di Hati yang Sunyi
Desi dan Pande mungkin masih terlalu muda untuk memahami sepenuhnya arti kehidupan, tetapi mereka tahu bahwa kebaikan yang hadir hari ini akan menjadi bekal dalam perjalanan panjang mereka. Mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri.

Seperti mentari yang tak pernah ingkar untuk terbit esok hari, seperti hujan yang selalu membawa kehidupan, kebaikan yang ditanam hari ini akan terus tumbuh, mengakar kuat, dan kelak berbuah dalam bentuk kebahagiaan yang lebih besar.

Hari itu, di sebuah rumah sederhana di Banjar Dinas Sanggem, benih kasih sayang telah disemai. Dan di sanalah, di hati yang sunyi dan penuh harap, kebaikan menemukan rumahnya. (TimNewsyess)