News
Berawal jadi Pekerja, Koming Kini Berani Berjualan Masakan khas Padang di Singakerta
Jumat, 03 Februari 2023
Kuliner
GIANYAR, newsyess.com - Jalan hidup berliku telah ditempuh oleh Nyoman Sudarmayasa atau bisa dipanggil Koming. Dia tadinya menjadi pekerja di sebuah warung makan. Berkat pengalaman, dia kini berjualam masakan khas Padang sejak 8 tahun lalu.
Ditemui newsyess.com, Jumat (3/1/2023), usaha yang dibuka di Jalan Singakerta, Banjar Dangin Labak, Kecamatan Sukawati mulai buka jualan jam 10.00 sampai pukul 24.00. “Saya dari dulu skill saya senang masak. Dulu saya masakan Bali, karena Bali sudah banyak, maka saya beralih ke Padang,” ujar dia.
Diakui, awal merintis cukup sulit. “Karena bumbu ada bedanya. Kalau Padang, tidak pakai kencur. Kami racik sendiri, blender. Kalau orang Padang sekali bikin bumbu, dipakai berulang kali. Kalau kami blender untuk keperluan masak, jadi fresh,” jelasnya.
Dia mengaku sudah punya langganan sopir transportasi. “Kami dikasih tahu saya sopir, coba masak Padang. Akhirnya saya coba. Apalagi tempat kan tidak ngontrak, modal saya keberanian saja,” ujar dia.
Awal mendirikan, modal Rp 60 juta dengan mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR). Keberanian membuka usaha tak lepas dari peluang yang diperoleh.
“Kalau lawar, masakan Bali sudah banyak sekali. Maka kami masakan Padang, pengajian juga Padang,” ujarnya.
Untuk harganya bersahabat. Ada paket Rp 10.000. “Kalau orang desa, bisa beli nasi Rp 7.000. Tetap kami berikan. Kalau Rp 7.000 kami kasih tempe, sayur, dan kuah. Supaya bisa menikmati kuah sedikit. Ada sambel merah dan hijau,” ujarnya.
Untuk paket komplit, termahal Rp 20 ribu, dengan lauk ayam atau rendang. “Yang belanja, ada sopir, siapa saja, orang Jawa juga banyak yang belanja,” ujarnya.
Dia memberikan mindset bahwa peluang di luar kebiasaan bisa diambil. “Kalau Gianyar, jualan lawar, be guling. Sekarang ubah profesi, jual masakan Padang Bali,” ujarnya.
Dengan kondisi perekonomian yang membaik usai Covid-19, dagangan laku. “Kalau habis ini semua Rp 5 juta. Kalau sepi Rp 1,5 juta. Pegawai kami keponakan,” ujarnya.
Pihaknya memberikan support kepada pemuda Bali, agar terus belajar. “Saya siap kok mengajari. Ayo kita bersaing sehat. Misalnya jualan pecel lele Bali, ayo kalau mau belajar, kami siap ajari. Yang penting ada niat,” ujarnya.
Untuk menemukan racikan dan rasa, memang perlu belajar pelan-pelan. “Kalau saya merasakan ada perbedaan, dari sisi bumbu. Kalau yang lain agak pengah, kalau disini tidak pengah, itu bedanya masakan kami,” tutupnya. (yess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024