News
BPD Jembrana: Krisis Air Bersih Berkurang Dibandingkan Tahun Lalu, Distribusi Air Terus Berjalan
Sabtu, 07 September 2024
Kabupaten jembrana
JEMBRANA, Newsyess.com – Musim kemarau yang melanda Kabupaten Jembrana tahun ini membawa tantangan kekeringan dan krisis air bersih, namun kondisinya dilaporkan lebih ringan dibandingkan dengan tahun lalu. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana, jumlah permohonan distribusi air bersih mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun 2023.
Kepala Pelaksana BPBD Jembrana, I Putu Agus Artana Putra, menyampaikan bahwa distribusi air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2023, BPBD Jembrana mendistribusikan sekitar 542 ribu liter air bersih dari bulan Juli hingga akhir tahun. Sementara, hingga September 2024, jumlah distribusi air bersih tercatat sebanyak 89 ribu liter, yang tersebar di tujuh desa dan kelurahan yang mengajukan permohonan bantuan air bersih.
“Tahun ini permohonan air bersih lebih sedikit. Lokasi yang mengalami krisis air juga tidak sebanyak tahun lalu,” ujarnya pada Jumat (6/9/2024). Ia menambahkan bahwa distribusi air bersih tidak langsung diberikan ke rumah-rumah warga, melainkan melalui bak penampungan air yang dipasang di titik-titik strategis yang mudah diakses warga.
Baca juga:
Hasil Sementara Survei Elektabilitas Pilkada Klungkung: Pasangan ASTAGUNA Unggul Signifikan
Artana Putra juga mengimbau agar masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih segera melapor kepada pemerintah desa setempat. Desa kemudian akan mengajukan laporan kepada BPBD Jembrana untuk dilakukan asesmen dan ditindaklanjuti dengan distribusi air bersih.
“Kami hanya membantu sebagai solusi jangka pendek. Untuk jangka panjang, diperlukan upaya lebih besar untuk mengatasi kekeringan yang kerap terjadi saat musim kemarau,” ungkapnya. Ia menegaskan bahwa distribusi air bersih tidak sepenuhnya efektif dalam menangani masalah kekeringan secara keseluruhan, namun setidaknya dapat meringankan beban masyarakat yang membutuhkan.
Baca juga:
Owner Minyak Sari Herbal Apresiasi Atas Kerja Sama dengan Dua Desa dan Enam Pemerintahan Desa
Tak hanya warga yang mengalami krisis air bersih, sektor pertanian juga terdampak akibat turunnya pasokan air selama musim kemarau. Meski beberapa kali terjadi hujan, hal tersebut belum mampu memulihkan pasokan air yang cukup untuk pertanian di wilayah Jembrana.
BPBD Jembrana terus berupaya mendukung masyarakat yang terdampak kekeringan, namun mereka berharap solusi jangka panjang seperti perbaikan infrastruktur irigasi dan pemanfaatan sumber daya air alternatif dapat segera diupayakan untuk mengurangi dampak kekeringan di masa mendatang.(TimNewsyess)
TAGS :