GIANYAR, newsyess.com - Perjalanan hidup I Gusti Ngurah Ketut Winata (GNW) alias Ajik Mambo penuh lika-liku. Hingga mengantarkan dirinya melenggang menjadi caleg DPRD Gianyar Dapil Gianyar dari partai PDI Perjuangan. Hidup keras sejak mencetak Ajik Mambo sebagai sosok kuat, disiplin dan pekerja keras.
Ajik Mambo melanjutkan kisahnya, bahwa dirinya menikah pada tahun 1990. "Di rumah sederhana. Ada tamu datang, disambut di bawah pohon pisang. Setelah menikah, kami berhenti jadi satpam dan sekolah di Dyana Pura Denpasar, program 6 bulan, dan kami training di Padma Kuta," kenang Ajik Mambo, diceritakan kepada newsyess.com.
Saat Ajik Mambo wisuda mendaftar di Hilton Kuta. Kebetulan pariwisata sedang maju dan membutuhkan banyak tenaga. "Setelah DW, kami naik menjadi staf permanen. Setahun jadi supervisor dan mentok di supervisor housekeeping selama 25 tahun," jelas dia.
Pengalaman di hotel terus ngajak Tulikup -Nusa Dua, diakui, kondisi kesehatan menurun karena usia dan ngantuk di jalan. "Sering kami nabrak mobil, sampai 5 kali. Akhirnya kami pensiun muda 2014," ujarnya.
Usai pensiun di hotel, dia melanjutkan di pemborong. Namun saat di hotel, dia nyambi pemborong. "Lalu saya fokus di pemborong. Sana-sini kami ambil pekerjaan," jelas dia.
Saat jadi pemborong, di pura-pura, banyak Ajik Mambo menalangi. "Kami ngayah, gak banyak minta dana. Kekurangan kami yang ngaturan di pura," jelas dia.
Hampir semua pura di Tulikup dibenahi.
Selanjutnya, terjun di dunia politik pada 2016, didapuk menjadi Ketua Ranting Tulikup PDIP. "Kami serap aspirasi apa yang dibangun di desa. Kami serap di bawah dan jembatani ke atas, ke DPRD dan ke pak bupati," ujar dia.
Contohnya, banyak bangunan fisik belum bagus, kami ajak prajuru menghadap pak bupati. Langsung pak bupati survei dan 2022 dana cair Rp 400 juta. "Seperti itu kami mengabdi di desa dan menjembatani aspirasi," ungkap dia.
Harapan ke depan,dengan ayah-ayahan dan sepak terjang di masyarakat, seluruh masyarakat sudah mengetahui. "Setiap ada kegiatan, kami gak pernah absen. Harapan kami agar satukan diri, pilih saya secara kompak, kesempatan Tulikup sudah dikasih tiket, harus komit bersatu memilih saya," harap dia. (Ngakan Suardika)