Klungkung | Newsyess.com, 9 November 2024 – Bertepatan dengan peringatan Tumpek Krulut, Saniscara Kliwon Krulut pada Sasih Ka Lima, umat Hindu di Bali dan seluruh Nusantara diingatkan kembali akan makna kasih dan keharmonisan yang terkandung dalam perayaan ini. Tumpek Krulut, yang diperingati sebagai hari kasih sayang bagi umat Hindu Dharma, memiliki makna mendalam sebagai hari untuk memuja Ida Sang Hyang Kawiswara, salah satu manifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Pada momen ini, umat Hindu memohon berkah dan kesejahteraan dari-Nya agar ketentraman menyelimuti seluruh umat dan alam semesta.

Dalam kesempatan tersebut, Cokorda Gede Brasika Putra, S.H., selaku Manggala Prawartaka Karya, menyampaikan pentingnya menjaga hubungan harmonis dengan Sang Pencipta, sesama manusia, dan alam. “Sebagai umat Hindu Dharma, kita memiliki kewajiban untuk menjaga keharmonisan yang seimbang dalam kehidupan ini. Tidak hanya menjaga hubungan yang selaras dengan Ida Hyang Widhi Wasa, tetapi juga menjaga keutuhan dan kelestarian lingkungan alam, serta membina hubungan kasih dengan sesama umat,” ujar Cokorda Brasika.

Menyongsong Karya Agung di Pura Puseh Jagat Bali

Perayaan Tumpek Krulut tahun ini menjadi lebih istimewa karena merupakan bagian dari rangkaian karya agung besar yang akan mencapai puncaknya pada Purnamaning Ka Lima, 16 November 2024, di Pura Agung Kentel Gumi, Pura Puseh Jagat Bali. Dalam rangkaian ini, umat Hindu diimbau untuk berpartisipasi dalam karya Tawur Agung, Labuh Gentuh, Ngusabha Jagat, Panyegjeg Jagat, dan Panca Bali Krama, yang dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan alam dan spiritual.

Cokorda Brasika menjelaskan bahwa karya agung ini merupakan bentuk syukur sekaligus pengabdian umat Hindu untuk menyucikan alam semesta dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. “Melalui karya agung ini, kita diharapkan dapat mencapai kesejahteraan lahir dan batin, menerima kelimpahan berkat dari segala penjuru, dan mencapai kehidupan yang harmonis antara manusia, alam, dan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,” lanjutnya.

Menjaga Tradisi dengan Rasa Syukur dan Doa untuk Nusantara

Cokorda Brasika juga mengajak seluruh umat untuk terus memelihara nilai-nilai kasih, saling menghargai, dan saling membantu dalam kehidupan sehari-hari. Beliau menekankan bahwa perayaan Tumpek Krulut adalah momentum berharga untuk menumbuhkan cinta kasih universal dan memperkuat ikatan persaudaraan, baik di Bali maupun di seluruh Nusantara. “Mari kita sampaikan doa dan sembah sujud kita dengan penuh cinta dan syukur,

mempersembahkan kehidupan yang harmonis bagi sesama serta menjalin keharmonisan antara Indonesia dan dunia, dari Jakarta hingga Singapura,” ungkapnya penuh harap.

Di akhir ucapannya, Cokorda Brasika menutup dengan puja Parama Santih, “Ong Santih Santih Santih Ong,,semoga kita semua senantiasa dalam lindungan-Nya, dipenuhi oleh kasih dan kelimpahan yang tak terbatas. Semoga keharmonisan dan kesejahteraan datang dari segala arah, memberikan berkah bagi kehidupan kita semua.”(TimNewsyess)