Karangasem, 8 April 2025 — Dalam hening pagi yang diselimuti embun harapan, langkah kaki sederhana menapaki jalanan desa di perbukitan Karangasem. Menjelang Hari Suci Galungan saat di mana Dharma dan kebajikan dimuliakan Redaksi Newsyess bersama CV. Mitra Karya Bahagia (CV. MKB) mengantarkan secercah kasih dalam bentuk paket sembako kepada dua sosok Lansia yang telah melewati senja hidupnya dengan penuh kesabaran.

Adalah I Wayan Darma, lelaki sepuh berusia 80 tahun, yang kini tubuhnya tak lagi sekuat dahulu. Di Banjar Dinas Ogang, Desa Sangkan Gunung, ia menjalani hari-hari dengan tenang dalam keterbatasan gerak dan aktivitas. Sementara itu, di Banjar Dinas Dukuh desa yang sama, tinggal pula I Ketut Murti, juga berusia 80 tahun. Walau masih mampu bergerak perlahan, usia telah membatasi langkahnya, dan pekerjaan pun tak lagi bisa ia harapkan.

Kedua lansia ini menjadi penerima cinta kasih dari Ngakan Putu Suardika, pimpinan Redaksi Newsyess yang akrab disapa Ngakan Yess. Dengan mata teduh dan langkah penuh hormat, ia menyampaikan pesan yang lahir dari nurani, mengutip inspirasi dari Presiden Prabowo Subianto:

“Untuk berbagi, kamu tidak perlu menunggu menjadi kaya. Jika kamu mampu, maka berbagilah. Tapi jika kamu belum mampu, berbagi kepada satu orang saja pun sudah menjadi cahaya bagi dunia ini.”

Ungkapan itu tak sekadar kata. Ia menjelma nyata dalam uluran tangan, dalam senyum hangat yang tulus, dalam sembako yang diantarkan bukan sekadar materi, tetapi sebagai lambang kepedulian dan penghormatan kepada para leluhur hidup yang masih bernafas bersama bumi Bali.

“Galungan bukan hanya tentang hiasan penjor atau banten yang indah. Galungan adalah tentang menangnya kebaikan di dalam hati manusia. Dan hari ini, kami hanya ingin menjadi bagian kecil dari cahaya itu,” ucap Ngakan Yess lirih namun menggetarkan.

Bagi Ngakan Yess, berbagi bukan soal jumlah, melainkan soal niat. Satu paket sembako, satu senyum, satu pelukan ringan semuanya mampu menjadi makna besar jika dilandasi cinta yang tulus.

Dalam sunyi pegunungan Sangkan Gunung, kebaikan menyusup pelan, menyapa dua jiwa yang telah menua, dan meninggalkan jejak hangat bahwa Galungan bukan sekadar upacara, melainkan juga momen menebar kasih dan kemanusiaan.

Karena sesungguhnya, yang menjadikan hidup berarti bukan seberapa banyak yang kita miliki, tapi seberapa tulus kita memberi. (TimNewsyess)