Tokoh
Dari Kolektor ke Pemucuk: Perjalanan Komang Dodik Membangun LPD Desa Adat Budakeling hingga Mengelola Aset Rp 17,2 Miliar
Sabtu, 01 Februari 2025
Propil pemucuk lpd Budakeling karangasem
Karangasem, Newsyess.com – Waktu terus bergulir, membawa perubahan dan kemajuan bagi mereka yang tekun berjuang. Begitu pula kisah I Komang Dodik, seorang putra desa yang meniti karier dari bawah hingga kini menjadi pemucuk (ketua) Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Budakeling, Kecamatan Bebandem, Karangasem. Dengan kegigihan dan dedikasinya, ia berhasil membawa LPD ini tumbuh pesat, mengelola aset yang kini mencapai Rp 17,2 miliar.
Awal Perjalanan: Dari Kolektor hingga Menjadi Pemimpin
Perjalanan Komang Dodik di LPD Budakeling dimulai pada tahun 2012. Saat itu, ia bergabung sebagai kolektor, bertugas mengumpulkan tabungan dan pinjaman dari masyarakat desa. Sebelumnya, ia sempat merantau ke Badung selama enam tahun sebelum akhirnya kembali ke kampung halaman pada 2011.
"Saya melihat peluang di LPD, bukan hanya sebagai pekerjaan, tetapi juga sebagai wadah untuk mengabdi kepada desa," kenang Komang Dodik saat ditemui Newsyess pada Sabtu, 1 Februari 2025.
Sebagai kolektor, ia menghadapi berbagai tantangan, termasuk memastikan kepercayaan masyarakat terhadap LPD tetap terjaga. Ia harus mampu menjelaskan dengan sabar bahwa dana yang mereka tabung benar-benar aman. Tak jarang, ia menghadapi kekurangan setoran, tetapi dengan kejujuran dan tanggung jawab, semua dapat diatasi.
"Yang paling sulit itu membangun kepercayaan. Sebagai kolektor, kita harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa uang mereka aman di LPD," ujarnya.
Lonjakan Karier: Menjadi Wakil Ketua hingga Pemucuk
Tahun 2019 menjadi titik balik bagi Komang Dodik. Kepercayaan yang ia bangun selama bertahun-tahun membawanya ke posisi wakil ketua. Kemudian, pada 2020, takdir membawa tanggung jawab yang lebih besar. Ketua LPD saat itu meninggal dunia, dan berdasarkan musyawarah desa adat, ia ditunjuk sebagai pemucuk LPD Budakeling.
"Saat itu, keputusan diambil dengan cepat. Saya harus belajar banyak, mengelola keuangan, mengambil kebijakan, dan menghadapi tantangan baru," kata Komang Dodik.
Saat ia menjabat sebagai ketua, aset LPD masih berkisar di angka Rp 10 miliar. Dalam waktu lima tahun, berkat manajemen yang baik, aset itu melonjak menjadi Rp 17,2 miliar.
Menghadapi Tantangan dan Membangun Kepercayaan
Sebagai pemucuk, Komang Dodik menghadapi tantangan yang lebih besar. Salah satunya adalah kredit macet yang selalu menjadi persoalan dalam lembaga keuangan desa. Namun, dengan pendekatan kekeluargaan dan kebijakan yang bijak, ia mampu menjaga stabilitas keuangan LPD.
"Pendekatan hati ke hati sangat penting. Kami tidak hanya melihat angka, tetapi juga memahami kondisi masyarakat. Jika ada yang kesulitan, kami berikan solusi, bukan sekadar menagih," jelasnya.
Pandemi Covid-19 menjadi ujian tersulit. Saat ekonomi melemah, banyak nasabah kesulitan membayar pinjaman. Namun, berkat strategi restrukturisasi kredit dan komunikasi yang baik, LPD Budakeling tetap bertahan dan bahkan terus berkembang.
Transformasi Digital untuk Masa Depan
Memasuki 2025, Komang Dodik menyadari bahwa perkembangan teknologi menjadi tantangan sekaligus peluang bagi LPD. Ia berencana menerapkan layanan digital seperti SMS banking agar masyarakat lebih mudah mengakses tabungan mereka.
"LPD harus mengikuti perkembangan zaman. Harapannya, dengan sistem digital, masyarakat bisa lebih nyaman dan efisien dalam bertransaksi," ujarnya.
Kontribusi bagi Desa Adat
Sebagai lembaga yang berakar di desa adat, LPD Budakeling juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pembangunan. Setiap tahun, LPD menyisihkan dana untuk mendukung pembangunan pura, upacara adat, dan kegiatan sosial lainnya.
"Kebanggaan terbesar kami adalah bisa berkontribusi bagi desa adat. LPD ini milik masyarakat, dan kami berupaya mengembalikan hasilnya kepada mereka," tegasnya.
Harapan dan Masa Depan
Dengan aset yang terus bertumbuh, Komang Dodik berharap LPD Budakeling bisa semakin maju dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat. Ia ingin menjadikan LPD ini sebagai contoh keberhasilan lembaga keuangan berbasis adat yang mampu bertahan dan berkembang di tengah perubahan zaman.
"Dengan semangat gotong royong dan kepercayaan yang terus kami jaga, saya yakin LPD Budakeling akan semakin kokoh dan menjadi kebanggaan masyarakat," tutupnya.
Dari seorang kolektor yang mengayuh sepeda motor berkeliling desa, hingga menjadi pemimpin yang mengelola miliaran rupiah, perjalanan Komang Dodik adalah bukti bahwa ketekunan, kejujuran, dan pengabdian bisa membawa seseorang menuju puncak kesuksesan. (TimNewsyess)
TAGS :