Desa Adat
Desa Adat Suwat Gelar Pesamuan Agung, Pendapatan Wisata Tembus Rp 1 Miliar
Kamis, 26 September 2024
Desa adat Suwat
Gianyar, Newsyess.com – Desa Adat Suwat kembali menggelar Pesamuan Agung yang rutin dilaksanakan setiap Manis Galungan. Sesuai dengan Pararem dan Awig-Awig Desa Adat Suwat, kegiatan ini dilakukan setiap enam bulan sekali untuk membahas perkembangan desa serta transparansi keuangan desa adat. Pada acara Pesamuan Agung yang digelar di Wantilan Desa Adat Suwat pada Kamis, 26 September 2024, hampir 200 krama (warga) desa hadir bersama para Prejuru Desa Adat untuk mendengarkan pemaparan dari Jro Bendesa Adat Suwat, Ngakan Putu Sudibya, ST.
Dalam sambutannya, Ngakan Putu Sudibya menjelaskan secara rinci tentang perkembangan dan capaian Desa Adat Suwat, khususnya terkait sektor pariwisata. Salah satu pencapaian yang mencuri perhatian adalah pendapatan desa dari sektor pariwisata, terutama dari destinasi wisata Suwat Waterfall. Ngakan Putu Sudibya mengungkapkan bahwa hingga September 2024, pendapatan kotor desa dari sektor pariwisata mencapai Rp 848,7 juta, dan diperkirakan akan menembus angka Rp 1 miliar pada akhir tahun.
"Pendapatan kita dari objek wisata, khususnya Suwat Waterfall, menunjukkan tren yang sangat positif. Pendapatan kotor dari Januari hingga September ini sudah mencapai Rp 848,7 juta, dan kami optimis bisa menembus Rp 1 miliar pada akhir tahun," ujar Jro Bendesa Adat.
Selain dari Suwat Waterfall, desa juga memperoleh pemasukan dari usaha-usaha lain yang dikelola oleh Desa Adat Suwat, seperti Swat Run (penyewaan kendaraan), yang hingga September 2024 memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 6,7 juta. Meskipun skala usaha ini masih kecil, Ngakan Putu Sudibya menjelaskan bahwa usaha-usaha ini merupakan salah satu strategi desa untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.
Ngakan Putu Sudibya juga mengungkapkan bahwa desa mengalami beberapa tantangan, terutama dalam hal operasional dan pengelolaan dana. Meskipun begitu, desa telah mampu mencatatkan keuntungan bersih sebesar Rp 71,6 juta hingga September 2024, yang digunakan untuk menutupi pengeluaran serta mempersiapkan dana pembangunan infrastruktur wisata yang berkelanjutan.
"Walaupun ada beberapa kendala, seperti biaya operasional yang tinggi, kami berhasil menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Bahkan, kami sudah menyiapkan dana pembangunan sekitar 30% dari pendapatan bersih untuk proyek-proyek ke depan, termasuk pengembangan agro-wisata," tambahnya.
Pesamuan Agung ini juga menjadi momentum bagi Desa Adat Suwat untuk menyampaikan rencana besar ke depan, termasuk pembangunan infrastruktur yang diharapkan akan meningkatkan daya tarik pariwisata desa. Pembangunan fasilitas pendukung di sekitar Suwat Waterfall serta pengembangan agro-wisata menjadi fokus utama desa dalam beberapa tahun mendatang.
"Kami terus berupaya untuk mengembangkan potensi wisata desa dengan memanfaatkan lahan-lahan yang ada. Salah satunya adalah proyek agro-wisata yang sedang kami rencanakan, yang akan melibatkan penanaman pohon-pohon produktif seperti alpukat, Manggis dan durian. Ini akan menjadi daya tarik baru yang diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan," jelas Ngakan Putu Sudibya.
Acara Pesamuan Agung ini berlangsung dengan penuh antusiasme, di mana para krama turut memberikan masukan dan pandangan mereka terkait pengelolaan desa. Transparansi yang disampaikan oleh Jro Bendesa Adat terkait pendapatan dan pengeluaran desa mendapat apresiasi dari para warga, yang berharap agar desa terus maju dan berkembang, terutama dalam sektor pariwisata yang menjadi andalan utama.
Dengan potensi besar yang dimiliki, Desa Adat Suwat diprediksi akan terus berkembang sebagai destinasi wisata unggulan di Gianyar, serta memberikan dampak positif bagi perekonomian dan kesejahteraan warga desanya.(TimNewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024