Gianyar, Newsyess.com - Desa Bakbakan, kecamatan Gianyar memiliki program air minum PAM Simas. Program ini sangat membantu masyarakat Bakbakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mulai dari kebutuhan dapur hingga lainnya.
Ketua Pamsimas (KPSPAM) Desa Bakbakan, I Nyoman Sukerta, didampingi I Nyoman Kardana selaku Sekretaris Pamsimas ketika ditemui Newsyess pada, Senin, 17/7/2023, menyatakan latar belakang adanya PAM Simas karena masyarakat di sekitar Bakbakan belum memiliki air dari pemerintah berupa PDAM. "Maka pada 2017 dengan kriteria KK miskin, program PAM Simas pertama biaya dari pusat dipakai untuk reservoar dan pipa induk belum ke sambungan rumah," ujar dia.
Selanjutnya, dari Banjar Ngenjung Sari ada sumber mata air. "Dari pak Kepala Desa menyambung ke rumah tangga," ujar dia.
Kapasitas air 1,3 meter per detik. "Cakupan ke masyarakat bisa mencapai 200 sambungan," jelasnya.
Berdiri sejak 2019 hingga saat ini, diback-up melalui dana desa. "Selama ini, berjalan baik, bahkan pembayaran per bulan lancar. Iuran itu untuk biaya operasional dan pemeliharaan," jelasnya.
Dikatakan, beda dengan air pemerintah bisa mencapai sekitar Rp 50 ribu. "Kalau pakai kami cuma bayar Rp 30 ribu. Itu lebih murah," ungkap dia. 
Dengan iuran Rp 30 ribu, masih bisa menutup operasional. "Bahkan bisa sisihkan untuk PAD ke desa," jelas dia.
Dengan adanya PAM Simas ini, masyarakat terbantu bahkan masyarakat Banjar lain ingin memiliki air ini. "Sekian tahun berjalan, belum pernah merugi. Sisanya ke pendapatan desa," jelasnya.
Untuk KK miskin, adanya air ini amat terbantu. 
Lebih lanjut dikatakan, kualitas air sering meneliti dan mengecek air PAM Simas. "Beliau datang mengecek air. Sempat dites di Denpasar sampai dua kali," jelas dia.
Hasil air ini sehat. "Bahkan bisa diminum. Air ini sumber airnya jelas tanpa ada genangan. Sumber dari tanah," jelasnya.
Dari masyarakat sendiri, berani diminum langsung tanpa direbus. 
Harapan ke depan, agar air ini bisa dialirkan ke desa lainnya. "Untuk menunjang pendapatan asli desa. Dari pak kades berusaha menggenjot," tutup dia. (Ngakan Suardika)