Kesehatan
Diduga Rabies, Dua Warga Banjar Delod Bale Agung Jadi Korban Gigitan Anjing
Rabu, 23 Oktober 2024
Kabupaten jembrana
Jembrana | Newsyess.com – Dua warga Banjar Delod Bale Agung, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, mengalami serangan dari seekor anjing yang diduga terinfeksi rabies. Insiden terjadi pada Kamis (17/10/2024), dan menimbulkan kekhawatiran setelah anjing tersebut ditemukan mati tak lama setelah melarikan diri. Sampel anjing tersebut saat ini tengah diperiksa di Laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet).
Tindakan Cepat dari Dinas Pertanian dan Pangan
Meskipun status rabies anjing itu belum dipastikan, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana bergerak cepat dengan menerjunkan tim vaksinasi darurat (emergency) untuk melakukan penanganan. Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pertanian dan Pangan Jembrana, I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, mengatakan bahwa tim telah mulai bekerja sejak Senin (21/10/2024).
"Tim langsung turun ke lokasi dan mengunjungi korban untuk memberikan penanganan medis. Selain itu, vaksinasi emergency dilakukan di sekitar area gigitan agar tidak terjadi penyebaran lebih lanjut," ujar Ngurah Sumber Wijaya.
Ia menambahkan bahwa kedua korban gigitan telah mendapatkan perawatan medis dan suntikan vaksin antirabies (VAR) untuk mencegah infeksi. "Korban mengalami luka gigitan pada tangan mereka. Anjing yang menggigit mereka telah dijadikan sampel untuk uji laboratorium guna memastikan apakah rabies menjadi penyebab serangan," jelasnya.
Anjing Mati Setelah Kabur ke Desa Dangintukadaya
Setelah menggigit kedua warga, anjing berwarna hitam tersebut melarikan diri ke Banjar Sebual, Desa Dangintukadaya. Di sana, anjing yang sama diduga kembali menyerang seorang anak perempuan berusia lima tahun. Tragisnya, tak lama setelah serangan tersebut, anjing itu ditemukan mati, semakin menguatkan dugaan bahwa hewan tersebut terinfeksi rabies.
Himbauan untuk Pemilik Hewan Peliharaan
Untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana telah memerintahkan petugas medik veteriner (Medikvet) dan tim siaga rabies (Tisira) di tingkat desa untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap hewan penular rabies (HPR).
"Semua pemilik anjing dan hewan peliharaan lainnya diimbau untuk lebih waspada. Anjing harus dikandangkan atau diikat agar tidak berkeliaran bebas dan terpapar anjing liar yang mungkin membawa virus rabies," kata Ngurah Sumber Wijaya.
Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk memvaksinasi hewan peliharaan mereka. "Kepedulian dan langkah antisipatif adalah kunci mencegah wabah rabies. Semua pihak harus bekerja sama untuk memastikan lingkungan kita aman dari ancaman rabies," tambahnya.
Upaya Pencegahan dan Pemantauan Berkelanjutan
Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana memastikan bahwa pemantauan akan terus dilakukan di wilayah Mendoyo dan sekitarnya untuk mendeteksi potensi kasus rabies lebih awal. Tim siaga rabies di setiap desa juga akan dilibatkan secara aktif dalam memberikan edukasi dan memastikan vaksinasi rutin bagi HPR tetap berjalan.
Dengan langkah cepat ini, diharapkan tidak ada lagi kasus lanjutan, dan lingkungan Jembrana bisa terhindar dari ancaman rabies yang berbahaya bagi kesehatan manusia maupun hewan.(TimNewsyess)
TAGS :