Tokoh
Dorong SDM Berkualitas, Tutik Kusuma Wardhani Minta Dukungan Bali untuk Sukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Minggu, 06 April 2025
Anggota dpr RI Tutik kusuma Wardhani
Denpasar | Newsyess.com – Pemerintah terus menggenjot pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Salah satu program strategis yang tengah digencarkan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak Indonesia. Program ini tidak hanya menyasar perbaikan gizi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung kepada petani dan pelaku usaha kuliner lokal.
Anggota Komisi IX DPR RI, Tutik Kusuma Wardhani, saat bertemu dengan Redaksi Newsyess Minggu (6/4) menyampaikan bahwa Bali memiliki potensi besar untuk mendukung keberhasilan program ini. Ia pun secara terbuka meminta dukungan dari berbagai pihak di Pulau Dewata agar manfaat program MBG dapat dirasakan lebih luas.
“Program ini sangat mulia. Bukan hanya untuk meningkatkan gizi anak-anak, tapi juga menjadi sumber pendapatan bagi petani, nelayan, dan penyedia jasa makanan. Pemerintah berkomitmen penuh membayar seluruh mitra kerja setiap dua minggu sekali,” tegas Tutik.
Menurutnya, dari total 58 dapur MBG yang direncanakan, baru empat dapur yang saat ini beroperasi secara aktif. Pemerintah masih membuka peluang kemitraan seluas-luasnya bagi masyarakat dan dunia usaha untuk bergabung.
Konsep Langsung ke Sumber
Tutik menegaskan bahwa pemerintah mewajibkan seluruh dapur MBG membeli bahan pangan langsung dari petani dan nelayan, tanpa perantara. Hal ini bukan hanya untuk menjaga kualitas dan kesegaran bahan makanan, tetapi juga untuk memastikan keberpihakan terhadap pelaku ekonomi kecil.
“Pembayaran kepada petani dan nelayan dilakukan secara langsung dan tepat waktu. Ini adalah bentuk keadilan ekonomi yang konkret,” ujarnya.
Sistem Manajemen Dapur Profesional
Setiap dapur MBG, lanjut Tutik, akan ditangani oleh tiga tenaga utama, yakni Kepala Dapur, Akuntan, dan Ahli Gizi. Kepala Dapur bertugas mengelola proses produksi dan distribusi makanan, akuntan memastikan keuangan berjalan transparan, dan ahli gizi menjamin kandungan nutrisi sesuai standar kesehatan.
“Dengan sistem ini, anak-anak tidak akan lagi berangkat sekolah dalam keadaan lapar. Ini sangat penting untuk tumbuh kembang mereka, baik fisik maupun mental,” jelas mantan atlet panahan nasional itu.
Peluang Emas bagi Sarjana
Tak hanya menyasar perbaikan gizi, program MBG juga membuka lapangan kerja baru melalui program **Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI)**. Lulusan berbagai bidang akan direkrut dan dilatih secara semi-militer untuk mendukung manajemen dapur dan distribusi makanan sehat.
“Ini solusi nyata untuk mengatasi pengangguran sarjana. Mereka akan dibekali pelatihan disiplin, kepemimpinan, dan manajemen program sebelum diterjunkan ke lapangan,” kata Tutik.
Ia berharap Bali, sebagai salah satu pusat pariwisata dan budaya nasional, dapat menjadi contoh keberhasilan pelaksanaan program MBG di Indonesia.
“Bali punya SDM, punya komunitas-komunitas hebat, dan semangat gotong royong yang luar biasa. Jika seluruh elemen bersinergi, saya yakin program ini akan sukses dan berdampak besar, baik bagi anak-anak maupun masyarakat luas,” pungkasnya.
Program Makan Bergizi Gratis ini menjadi salah satu langkah nyata dalam menciptakan generasi masa depan yang sehat, produktif, dan kompetitif di tingkat global. (Tim Newsyess)
TAGS :