Tokoh
Dukungan Budiasa terhadap Kebijakan Koster dalam Melestarikan Kain Endek Bali: Warisan Budaya yang Meningkatkan Ekonomi
Senin, 30 September 2024
Anggota DPRD gianyar made budiasa
Denpasar, Newsyess.com - Ir. I Made Budiasa, M.Si, anggota DPRD Kabupaten Gianyar dari PDI Perjuangan, yang mewakili dapil Ubud dan duduk di Komisi II, memberikan dukungan penuh terhadap kebijakan Gubernur Bali Wayan Koster dalam melestarikan kain endek Bali. Sebagai perwakilan dari daerah yang kaya akan tradisi, Budiasa menegaskan pentingnya kebijakan ini dalam menjaga warisan budaya Bali sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi lokal.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster periode 2018-2023, upaya pelestarian kearifan lokal menjadi prioritas utama dengan visi besar “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Visi ini menekankan penjagaan kesucian dan keharmonisan alam Bali, serta menjadikan kebudayaan sebagai fondasi pembangunan. Salah satu langkah penting yang diambil oleh Koster adalah melestarikan kain tenun endek Bali, yang telah diakui sebagai warisan budaya.
Kain Endek Bali sebagai Warisan Budaya dan Ekonomi
Kain tenun endek Bali merupakan salah satu simbol kekayaan budaya masyarakat Bali yang diwariskan secara turun-temurun. Kain ini tidak hanya memiliki nilai estetika yang tinggi, tetapi juga mencerminkan keindahan dan harmoni alam Bali. Budiasa menilai, pelestarian kain endek Bali merupakan langkah penting dalam menjaga identitas budaya Bali, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama perajin kain tradisional.
Dalam rangka mendukung pelestarian ini, Gubernur Koster mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 yang mewajibkan penggunaan busana berbahan kain tenun endek dan kain tradisional Bali setiap hari Selasa. Kebijakan ini bertujuan untuk mempromosikan kain tradisional dalam kehidupan sehari-hari dan meningkatkan permintaan pasar terhadap produk-produk lokal Bali.
Dukungan Budiasa terhadap Kebijakan Koster
Sebagai anggota DPRD dari dapil Ubud, I Made Budiasa mendukung penuh kebijakan Gubernur Koster. Ia menyatakan bahwa penggunaan kain endek Bali secara rutin tidak hanya akan memperkuat identitas budaya Bali, tetapi juga menjadi dorongan besar bagi para perajin di Ubud dan sekitarnya. Dengan meningkatnya permintaan kain tradisional, Budiasa optimis bahwa kebijakan ini akan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, terutama para pelaku IKM dan UMKM yang bergerak di bidang produksi kain tenun.
Budiasa juga menyoroti langkah Gubernur Koster dalam mempromosikan produk endek Bali hingga ke kancah internasional. Salah satu pencapaian penting adalah penggunaan kain endek oleh rumah mode Christian Dior, yang menjadi bukti bahwa kain tradisional Bali memiliki daya tarik global. "Ini adalah prestasi besar bagi Bali. Kami sangat mendukung upaya promosi ini karena dapat memperluas pasar bagi para perajin dan meningkatkan pendapatan mereka," ujar Budiasa.
Perlindungan Hak Kekayaan Intelektual
Budiasa juga mengapresiasi langkah Gubernur Koster dalam melindungi kekayaan budaya Bali melalui sertifikasi kekayaan intelektual komunal ekspresi budaya tradisional. Dengan adanya sertifikat ini, kain endek Bali mendapatkan perlindungan sebagai warisan budaya, sekaligus memastikan bahwa nilai-nilai tradisional yang terkandung dalam proses pembuatannya tetap terjaga. Sertifikasi ini juga membantu menjaga agar kain endek Bali diproduksi secara otentik dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pengembangan Industri Tenun di Gianyar
Sebagai wakil dari Gianyar, yang dikenal sebagai salah satu pusat industri tenun di Bali, Budiasa menegaskan bahwa kebijakan ini membuka peluang besar bagi pengembangan industri tenun di wilayahnya. Gianyar, khususnya Ubud, memiliki sejarah panjang dalam produksi tenun tradisional. Dengan meningkatnya promosi kain endek Bali, Budiasa melihat adanya potensi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di daerahnya.
Ia berharap para perajin tenun di Gianyar dapat memanfaatkan momentum ini untuk terus meningkatkan kualitas dan desain produk, sehingga mampu bersaing di pasar global. "Kami di Gianyar, khususnya Ubud, memiliki banyak perajin berkualitas. Dengan adanya dukungan kebijakan ini, kami yakin produk tenun lokal akan semakin dikenal dan diminati," kata Budiasa.
Harapan untuk Keberlanjutan Kebijakan
Budiasa berharap kebijakan pelestarian kain endek dan kain tradisional Bali ini akan terus berlanjut dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, baik di tingkat lokal maupun nasional. Ia juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya Gubernur Koster dalam melestarikan warisan budaya Bali dengan menggunakan kain tradisional secara rutin dan bangga.
Baca juga:
Pasangan ASTAGUNA: Adalah Sososk Calon Bupati dan Wakil Bupati Klungkung yang Meresahkan?
Budiasa menegaskan bahwa pelestarian kain tradisional bukan hanya soal budaya, tetapi juga soal ekonomi. "Ini adalah bagian dari upaya kita untuk menjaga kearifan lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali," ujarnya. Dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, Budiasa yakin bahwa kain endek Bali akan terus menjadi simbol kebanggaan dan kekuatan ekonomi Bali.
Dengan dukungan penuh dari Ir. I Made Budiasa, M.Si, kebijakan Gubernur Wayan Koster dalam melestarikan kain endek Bali telah membuka peluang besar bagi para perajin dan masyarakat Bali. Kain endek Bali, yang telah diakui sebagai warisan budaya, kini juga menjadi salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi lokal. Budiasa, sebagai wakil dari dapil Ubud, melihat kebijakan ini sebagai langkah strategis yang tidak hanya melindungi warisan budaya, tetapi juga memberdayakan masyarakat.
Di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster dan dukungan dari DPRD Kabupaten Gianyar, kain tenun endek Bali akan terus berkembang sebagai produk budaya yang memiliki nilai ekonomi tinggi, sekaligus menjadi simbol kebanggaan masyarakat Bali di kancah internasional.(Tim Newsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024