Badung, Newsyess.com 

PT BPR Nusamba di masa pemulihan dari imbas pandemi saat ini fokus pada pertumbuhan dan kualitas nasabah. Direktur PT BPR Nusamba Mengwi, Ni Made Ardini Yoni, SE, ketika ditemui Newsyess pada Selasa, 16/5/2023 di Kantor BPR Jl Raya Denpasar Tabanan, Mengwi Kabupaten Badung mengatakan, sekarang ini kegiatan ekonomi sudah mulai berjalan kendati belum maksimal seperti sebelum pandemi Covid-19. 

"Sehingga ada beberapa yang memang tadinya sudah menjadi nasabah BPR Nusamba dalam masa pandemi modalnya habis, nah sekarang kita dukung lagi. Karena kita lihat dari kemampuan bayarnya sudah ada, maka kita dukung dengan pembiayaan," katanya. 

Ia menuturkan, nasabah yang dibiayai atau diberikan fasilitas kredit merupakan nasabah dari sebelum pandemi. Pihaknya juga memberikan pembiayaan modal kerja seperti usaha mikro, kecil dan menengah maupun orang-orang yang akan bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran Indonesia. "Kita sekarang bantu nasabah-nasabah kita supaya tetap bersinergi dengan BPR Nusamba. Kemudian tetap terjalin kerjasama, tetap menjadi debitur kita," jelas Made Ardini. 

Dalam hal ini pihaknya menggunakan pilar pertumbuhan. Pertama dilihat dari nasabah-nasabah yang outstanding kreditnya sudah 30-50 persen. Kemudian dihubungi kembali melalui telepon maupun datang ke rumahnya, apakah memerlukan dana untuk meningkatnya kinerja usahanya. "Kami menanyakan apa yang diperlukan nasabah," ucapnya.

Selanjutnya adalah berdasarkan database yang menunjukkan kredit si nasabah sudah lunas, namun memiliki riwayat lancar membayar kewajibannya. Kriteria ini juga akan dihubungi kembali apakah memerlukan bantuan dana. "Siapa tahu saat sekarang ekonomi sudah membaik, masa pemulihan, siapa tahu nasabah butuh dana, kita hubungi lagi," tandas Made Ardini.

Kemudian mengoptimalkan Sahabat Nusamba yakni bekerjasama dengan banjar-banjar. Tim Nusamba akan melakukan penjajakan dari banjar ke banjar dan, kelompok PKK. "Jika ada dari kelompoknya yang memiliki usaha potensial dan memerlukan dana itu yang kemudian didatangi oleh tim BPR Nusamba untuk ditawari fasilitas kredit," imbuhnya. 

BPR Nusamba juga melirik nasabah-nasabah baru yakni yang memiliki usaha potensial dan tidak terdampak pandemi dengan suku bunga bersaing dan kemudahan administrasi. "Dalam branding produk BPR Nusamba, kita datangi banjar. Kemudian ketemu dengan kepala desanya, kita minta informasi database kira-kira di banjarnya usaha yang potensial itu apa. Jadi melalui kepala desanya ini jika perlu dana bisa ke Nusamba. Kalau ke kelompok PKK juga kita sosialisasikan produk Nusamba," beber Made Ardini.

BPR Nusamba tahun ini menargetkan pertumbuhan dan kualitas, karena ketika pandemi yang lalu ada nasabah yang belum mampu membayar kewajibannya. Nasabah-nasabah tersebut dibina agar berkualitas dan ada kemampuan membayar dengan cara dijadwalkan ke POJK 33 dan diperpanjang jangka waktu kreditnya. Sehingga ada kemudahan membayar angsuran pokok dan bunga. 

"Kemudian pertumbuhan karena sempat stagnan selama beberapa tahun karena pandemi, dengan mengembangkan pilar pertumbuhan untuk mendongkrak pertumbuhan kinerja. Salah satunya dengan menanamkan kepercayaan," tegasnya.

Saat ini ada 35 LPD dan koperasi bekerjasama dengan BPR Nusamba dalam penempatan dananya. "Aset kami saat ini Rp 134 miliar. Harapan semoga masyarakat masih percaya dengan keberadaan BPR Nusamba, baik dalam penempatan dananya dan kami tetap menyalurkan kredit bagi masyarakat maupun pelaku usaha yang memerlukan modal kerja," tutupnya. (Yess)