News
Festival PAUD Inklusif 2025: Pelukan Hangat Gianyar untuk Setiap Anak Tanpa Sekat
Rabu, 09 April 2025
Kabupaten gianyar
Gianyar, Newsyess.com - 9 April 2025 – Di tengah riuh tawa dan langkah-langkah kecil yang lincah, Balai Budaya Gianyar berubah menjadi panggung keajaiban tempat di mana semua anak dipeluk dengan cinta yang setara, tanpa batas, tanpa perbedaan. Festival PAUD Inklusif 2025, bagian dari rangkaian Pekan Budaya Gianyar dalam perayaan HUT ke-254 Kota Gianyar, telah sukses digelar dengan pesan kuat: Setiap anak berhak bahagia, belajar, dan tumbuh dalam ruang yang penuh kasih.
Lebih dari sekadar festival, acara ini menjadi manifestasi cinta dan komitmen Pemerintah Kabupaten Gianyar terhadap pendidikan inklusif pendidikan yang ramah, tanpa diskriminasi, dan merangkul semua keberagaman sejak usia dini. Tak kurang dari 110 anak didik PAUD, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, hadir bersama guru, orang tua, dan pegiat pendidikan, menyatu dalam atmosfer yang penuh keceriaan.
Anak Agung Dwi Hari Hidayati, Kabid PAUD dan Keluarga Dinas Pendidikan Gianyar, menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya selebrasi budaya, melainkan juga selebrasi empati dan kepedulian.
“Anak-anak inklusif adalah titipan Tuhan yang memerlukan perhatian lebih, bukan dikasihani, tetapi diberi ruang yang sama untuk tumbuh, bermain, dan menjadi bagian dari dunia,” ucapnya penuh makna.
Rangkaian kegiatan seperti lomba meronce, menyusun menara gelas, hingga menyusun lego tak hanya dirancang sebagai hiburan semata, tetapi juga untuk merangsang kemampuan motorik dan sensorik anak-anak, khususnya mereka yang memiliki kebutuhan khusus. Semua anak, tanpa terkecuali, bergerak bersama dalam suasana yang hangat, menunjukkan bahwa keberagaman bukan hambatan tetapi kekuatan untuk membangun masa depan yang lebih peduli dan manusiawi.
Baca juga:
Berbagi Cinta di Ujung Timur Bali, Redaksi Newsyess dan CV. MKB Serahkan Sembako untuk Nenek Rawinah
Pemerintah Daerah pun terus berupaya memperluas ruang keterlibatan bagi anak-anak inklusif dalam setiap kegiatan. Harapannya, ke depan tidak ada lagi anak yang merasa sendiri atau terasing hanya karena mereka berbeda.
“Ketika kita merayakan ulang tahun kota, sejatinya kita juga merayakan harapan bahwa Gianyar bukan hanya kota budaya, tetapi juga kota yang merawat setiap anak, dengan penuh kasih dan perhatian,” tutur Agung Hidayati.
Keceriaan yang memancar dari wajah anak-anak, tepuk tangan dari para guru, dan senyum haru dari para orang tua menjadi bukti bahwa inklusi bukan sekadar konsep ia telah hidup, tumbuh, dan bergerak di Gianyar.
Festival PAUD Inklusif 2025 menutup hari dengan pelukan kehangatan: untuk setiap anak, untuk setiap keluarga, untuk masa depan yang lebih adil dan penuh cinta. (TimNewsyess)
TAGS :