Bali | Newsyesa.com – Gubernur Bali, Wayan Koster, berencana mengumpulkan berbagai stakeholder terkait, termasuk Imigrasi, Bea Cukai, Kepolisian, hingga Kementerian Keuangan, untuk menertibkan berbagai persoalan yang sering dilakukan oleh wisatawan asing di Bali. Hal ini disampaikan Koster dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-III DPD ASITA Bali yang digelar di Nusa Dua, Badung, pada Kamis (27/2).  

Dalam pernyataannya, Koster menyoroti berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh wisatawan asing, terutama terkait masa tinggal yang melebihi batas yang ditentukan. Ia menegaskan bahwa tindakan tegas harus diambil agar aturan dapat ditegakkan dengan baik.  

"Banyak wisatawan di Bali ini yang waktu tinggalnya melewati batas. Imigrasi nanti akan saya kumpulkan. Angkasa Pura akan saya kumpulkan. Kementerian Keuangan akan saya kumpulkan. Bea Cukai juga akan saya kumpulkan. Supaya semuanya tertib," tegasnya.  

Selain itu, Koster juga menyoroti perilaku wisatawan asing yang sering tidak tertib dalam berlalu lintas, seperti berkendara secara ugal-ugalan dengan pakaian tidak pantas. Ia menilai, hal semacam ini tidak seharusnya terjadi dan harus segera ditertibkan.  

"Transportasinya juga harus tertib. Masa wisatawan naik sepeda motor ugal-ugalan pakai kaos oblong. Nggak pakai helm lagi. Ditilang polisi, polisinya malah dimarahin. Ini apa? Emangnya kita di luar negeri bisa begitu? Tidak ada di dunia seperti ini," ujarnya dengan nada tegas.  

Sebagai langkah konkret, Gubernur Koster berencana untuk menerbitkan Peraturan Daerah (Perda) yang melarang wisatawan asing menggunakan sepeda motor selama berada di Bali. Menurutnya, aturan ini penting untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan di Pulau Dewata.  

"Saya bersyukur dalam 1,5 tahun terakhir banyak ketertiban yang muncul. Nantinya, Perda ini akan segera dibuat dan ditegakkan agar tidak ada lagi wisatawan asing yang sembarangan berkendara di Bali," tambahnya.  

Langkah tegas yang akan diambil oleh Gubernur Bali ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan pariwisata yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua pihak, baik wisatawan maupun masyarakat lokal.(TimNewsyess)