Karangasem, Newsyess.com - Harga salak di desa Duda, Karangasem kini turun di angka terendah, mencapai Rp 2.000 per kg. Untuk itu, Bendesa Adat Duda, I Komang Sujana, S. Ag, meminta perhatian pemerintah.
"Kami desa Duda sangat berharap kepada pak gubernur, dan bupati, bagaimana membentengi salak sebagai penghasil buah lokal, agar difasilitasi oleh pemerintah," jelas dia ketika ditemui Newsyess pada, Senin, 28/8/2023 di Desa adat Duda.
Diakui, dia salut dengan Gubernur karena mampu mengangkat endek dan arak jadi minuman khas Bali. "Kami ingin salak Bali, pada saat panen, diperhatikan," jelasnya.
Dikatakan, saat panen, justru harga anjlok. Namun, ketika bukan panen, justru harga naik. "Bagaimana solusi dari hulu hingga hilir, belum ada jalan keluarnya," ujar dia.
Dia berharap, ada terobosan hebat dari pemegang stakeholder di provinsi maupun kabupaten.
Pihaknya berharap pemerintah hadir di tengah petani salak. "Kehadiran pemerintah masih kecil di salak," ujar dia.
Dia berharap, pemerintah hadir dalam bentuk koperasi atau kiat lainnya. "Bisa jadi jembatan agar salak mendapatkan tempat di hotel di Bali," ungkap dia.
Apakah dengan pembuatan Perda maupun Pergub. "Kini, saking murahnya, gak dipetik, karena kemahalan harga ongkos bawa ke pasar. Petani sampai begadang jam 1 malam untuk ke pasar, berat di ongkos," jelasnya. (Ngakan Suardika)