Tokoh
Hindari Infansi Besar-Besaran, Dibutuhkan Peran Pemerintah Dalam Menstabilkan Harga Beras
Kamis, 21 September 2023
Denpasar
DENPASAR, A.A Ngurah Agung, SE sebagai Bakal calon legeslatif (Bacaleg) dari Partai NasDem yang siap maju ke DPRD Bali merasa harga kebutuhan pokok saat ini masih belum dirasakan begitu stabil terutamanya pada beras.
Padahal stok beras bisa dibilnag masih baik-baik saja, namun harganya justru naik mencapai Rp 13000- Rp 15000 per kg di pasaran.
"Untuk mengkondisikan kestabilan harga beras supaya harganya tidak melambung tinggi tentu dibutuhkan peran pemerintah dalam artian menghindari terjadinya inflansi harga yang melambung tinggi," kata Ngurah Agung, Kamis (21/9).
Lanjutnya, kenaikan harga beras yang dirasakan begitu signifikan tersebut bisa berdampak berpengaruh keseimbangan yang terjadi terutamanya di kebututuhan pokok yakni beras.
"Apalagi konsumsi masyarakat akan beras bisa dikatakan cukup tinggi, dan sedikit saja terjadi perubahan di harga atau terjadi kenaikan di harga tentu akan terjadi inflansi," ucapnya.
Sebagai bacaleg dari Partai NasDem tentu menghimbau kepada pemerintah terkait untuk bisa segera mengkondisikan hal tersebut supaya tisa terjadi inflansi besar-besaran dikemudian harinya terutamanya di beras yang menjadi konsumsi utama masyarakat.
Jika perlu kendala-kendala yang terjadi di petani segera diatasi seperti halnya terjadi alih fungsi lahan, kerusakan sistem jaringan irigasi atau lainya.
"Harusnya hal ini bisa segera diantisipasi untuk segera dicarikan solusi oleh pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya inflansi besar-besaran terutamahya di beras sebagai konsumsi masyarakat sehari-hari," imbuhnya.
Ngurah Agung menambahkan, semoga kondisi kenaikan harga beeas yang dirasakan mengalami kenaiki ini segera bisa teratasi, dan bisa segera distabilkan harganya dengan baik.
"Lahan-lahan hijau terus bisa dikondisikan jangan sampai terjadi ahli fungsi lahan, dan juga lahan irigasi harusnya bisa tetap terjaga dengan baik demi meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik kedepanya," pungkasnya. Bud
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024