Badung, Newsyess. Com 

Kerobokan, 21 Januari 2024 - Pada hari Minggu, tanggal 21 Januari 2024, I Gusti Agung Putu Sutarja, SH, MH, yang juga menjabat sebagai Bendesa Adat Kerobokan dan Calon Anggota DPRD Kabupaten Badung Nomor Urut 7 dari Dapil Kecamatan Kuta Utara dari PDI Perjuangan, turut menghadiri acara pelaksanaan Bulan Bahasa di Desa Adat Kerobokan.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 14.00 WITA ini dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat, termasuk Lurah, Perbekel, Pemangku, Sabha Desa, Kertha Desa, Prajuru Desa Adat, Prajuru Pura Desa, dan Klian se Desa Adat Kerobokan. Rangkaian acara utama adalah lomba yang menantang, di antaranya Nyurat Aksara Bali tingkat SD, Mesatwa Bali yang diikuti oleh Krama Istri Banjar, dan Magending Bali dengan tema Bunga Jepun oleh para yowana Desa Adat.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melestarikan aksara Bali dan membumikan warisan budaya adat kepada generasi selanjutnya. Melalui lomba-lomba tersebut, diharapkan mampu memupuk semangat para generasi muda dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya leluhur di Pulau Dewata Bali.
Bendesa Adat Kerobokan, I Gusti Agung Putu Sutarja, SH, MH, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyampaikan pesan dan harapannya. "Selaku Bendesa Adat Kerobokan dan Calon Anggota DPRD Kabupaten Badung Nomor Urut 7 dari Dapil Kecamatan Kuta Utara dari PDI Perjuangan, saya berharap agar kegiatan seperti ini terus dapat diadakan sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian budaya Bali," ungkapnya.
Lebih lanjut, I Gusti Agung Putu Sutarja menegaskan komitmennya dalam menjaga dan melestarikan budaya Bali. "Pesan saya adalah kita semua harus bersatu untuk melestarikan aksara Bali dan warisan budaya adat. Sebagai calon Anggota DPRD, jika dipercaya oleh masyarakat dan duduk di kursi dewan, saya akan terus memperjuangkan kemajuan dan pengembangan kegiatan seperti ini untuk lebih maju lagi di masa mendatang," tambahnya.
Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk melestarikan budaya, acara Bulan Bahasa di Desa Adat Kerobokan sukses diselenggarakan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat Bali dalam menjaga dan memperkaya warisan budayanya.