Klungkung, newsyess. Com 

Klungkung, 5 Maret 2024 - I Made Kasta, mantan Wakil Bupati Klungkung dua periode dan Penasehat Partai Gerindra Kabupaten Klungkung, berbagi cerita tentang karir politiknya dan pandangannya terhadap dinasti politik dalam sebuah wawancara eksklusif pada hari Senin, 4 Maret 2024.
Melihat fenomena dalam Pemilu 2024 dengan banyaknya calon yang berasal dari keluarga politisi, Kasta menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi politik dinasti. "Saya melihat bahwa fenomena politik dinasti masih cukup kentara, terutama dengan banyaknya calon yang memiliki latar belakang keluarga politisi. Ini menunjukkan bahwa warisan politik masih menjadi kenyataan," ucapnya.
Kasta kemudian menceritakan pengalaman pribadinya dan bagaimana ia menanggapi godaan untuk mewariskan karir politiknya kepada anak-anaknya. "Saat periode kedua sebagai wakil bupati, saya menghadapi godaan untuk melibatkan anak-anak dalam dunia politik. Namun, mereka semua menolak karena merasa berat tantangannya dan melihat kompleksitas dalam dunia politik," ceritanya.
Meskipun Kasta pernah menawarkan anaknya yang paling besar untuk terjun ke politik, namun anak tersebut menolak dengan tegas. "Saya tidak bisa memaksakan kehendak kepada mereka. Mereka memiliki dunia dan tanggung jawab mereka sendiri," tambahnya.
Ia juga membanggakan sikap profesionalisme anaknya yang pertama yang bekerja sebagai kontraktor dan menolak proyek pemerintah untuk menghindari fitnah dan omongan negatif. "Dia sangat menghargai integritas dan menghindari potensi konflik kepentingan," ujarnya.
Kasta menyoroti pentingnya menghormati pilihan anak-anak terkait karir dan menjauhi politik dinasti yang dapat menimbulkan konflik kepentingan. "Politik dinasti adalah peluang, tapi yang terpenting adalah tidak memaksakan kehendak kepada anak-anak. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," pesannya kepada masyarakat Klungkung.
Terakhir, I Made Kasta menekankan bahwa menjaga integritas dan memenuhi janji kepada masyarakat adalah hal yang utama. "Jangan terlalu banyak mengobral janji yang tidak bisa terbukti. Yang terpenting adalah menjalani takdir dengan integritas dan dedikasi," tutupnya.(timnews)