Tokoh
I Made Punia Atmaja, SE: Dedikasi Tanpa Batas Membangun LPD Desa Adat Lembeng selama 28 Tahun
Minggu, 16 Februari 2025
Propil pemucuk LPD Desa Adat lembeng
Gianyar | Newsyess.com - Desa Adat Lembeng tak pernah menyangka bahwa sebuah lembaga kecil yang berdiri pada tahun 1997 dengan modal awal Rp 5 juta akan berkembang menjadi pilar ekonomi desa dengan aset mencapai Rp 77 miliar. Di balik perjalanan panjang itu, ada sosok I Made Punia Atmaja, SE, yang dengan ketulusan dan kerja kerasnya membangun LPD dari nol hingga menjadi lembaga keuangan adat yang kokoh dan terpercaya.
Awal Mula Perjalanan
Bagi I Made Punia Atmaja, LPD bukanlah sesuatu yang ia impikan sejak awal. Ketika tamat kuliah, ia tidak memiliki bayangan tentang LPD. Namun, atas desakan Jro Bendesa dan dukungan orang kedua tua, ia akhirnya menerima tugas untuk membantu mendirikan LPD di Desa Adat Lembeng.
"Saya sama sekali tidak tahu apa itu LPD, tidak ada niatan ke sana. Tapi karena Jro Bendesa mencari dan orang tua menyarankan, akhirnya saya ikut," kenangnya.
Dengan modal awal Rp 5 juta yang diberikan pemerintah dan bangunan kecil berbentuk warung berukuran 3x5 meter senilai Rp2,3 juta dari desa adat, LPD Desa Adat Lembeng resmi beroperasi pada 13 November 1997. Bersama tiga rekan lainnya, mereka memulai tanpa pengalaman dan hanya berbekal pelatihan singkat selama seminggu di Gianyar.
Tantangan di Awal Berdiri
Awal perjalanan LPD penuh dengan tantangan. Saat itu, masyarakat masih kurang percaya terhadap lembaga keuangan desa. Bahkan, I Made Punia Atmaja dan timnya harus rela tidak menerima gaji selama tiga bulan pertama.
"Kami hanya bisa bertahan dengan bunga dari dana kredit yang sangat kecil. Gaji pertama saya pun hanya Rp150.000 per bulan. Tapi kami tetap berjalan, percaya bahwa ini adalah langkah awal menuju sesuatu yang lebih besar," ujar Punia Atmaja.
Pada tahun 1998-1999, ketika krisis ekonomi melanda Indonesia, LPD justru mendapat momentum. Banyak masyarakat yang mulai beralih dari BPR ke LPD karena kepercayaan terhadap lembaga keuangan adat semakin tumbuh. Dari situlah, perlahan tetapi pasti, LPD Desa Adat Lembeng mulai berkembang.
Pertumbuhan Pesat dan Peran Sosial
Seiring waktu, LPD semakin mendapat tempat di hati masyarakat. Jumlah karyawan bertambah dari tiga orang pada awalnya menjadi enam orang pada tahun 1998, sembilan orang pada tahun 2003, dan kini di tahun 2024 mencapai 12 orang.
"Dulu, saya tidak pernah membayangkan LPD bisa mencapai aset sebesar Rp 77 Miliar . Tapi dengan pengelolaan yang baik dan kepercayaan masyarakat, LPD kini menjadi tulang punggung ekonomi desa," katanya dengan bangga.
Selain mengelola keuangan, LPD juga memiliki peran sosial yang besar. Keuntungan yang diperoleh disalurkan kembali untuk pembangunan pura, mendukung kegiatan adat, dan membantu masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan.
"Kerja di LPD itu unik. Kami tidak hanya bekerja untuk diri sendiri, tapi juga untuk desa adat. Bisa ngayah sambil tetap bekerja. Ketika ada upacara adat, kami bisa ikut serta tanpa mengorbankan pekerjaan," jelasnya.
Regenerasi dan Harapan ke Depan
Menyadari bahwa dirinya tidak akan selamanya memimpin, I Made Punia Atmaja telah mempersiapkan regenerasi di LPD. Beberapa karyawan muda telah direkrut dan diberikan pelatihan agar nantinya bisa melanjutkan kepemimpinan dengan baik.
"Saya masih punya waktu sekitar 6-7 tahun sebelum pensiun. Sejak sekarang, kami sudah menyiapkan generasi penerus, baik dari internal maupun bekerja sama dengan desa adat. Yang penting, mereka memiliki komitmen dan integritas dalam mengelola LPD," katanya.
Ia juga berharap generasi muda lebih tertarik untuk terlibat dalam LPD, mengingat saat ini banyak yang lebih memilih berkarier di bidang teknologi dan sektor lain.
"Kami sudah sering mengadakan sosialisasi kepada para pemuda, memperkenalkan pentingnya LPD bagi desa adat. Harapan saya, mereka bisa melihat bahwa bekerja di LPD bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga tentang membangun desa dan menjaga tradisi," ungkapnya.
Dedikasi I Made Punia Atmaja selama 28 Tahun dalam membangun dan mengembangkan LPD Desa Adat Lembeng menjadi bukti nyata bahwa dengan kerja keras dan ketulusan, sesuatu yang kecil bisa tumbuh menjadi besar. Dari awal yang penuh tantangan hingga kini menjadi lembaga keuangan adat yang kuat, perjalanan LPD Desa Adat Lembeng adalah kisah inspiratif tentang perjuangan, ketekunan, dan semangat ngayah yang luar biasa.
"LPD ini bukan hanya milik saya, tetapi milik seluruh masyarakat Desa Adat Lembeng. Keberhasilannya adalah keberhasilan kita bersama. Semoga LPD terus tumbuh dan memberikan manfaat bagi generasi mendatang," tutupnya dengan penuh harap. (TimNewsyess)
TAGS :