Gianyar | Newsyess.com – Di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan, Anggota DPR-RI I Nyoman Parta menunjukkan teladan konkret lewat praktik nyata. Dalam upacara pahwiwahan (pernikahan) anaknya yang dilangsungkan  di rumahnya di Guwang sukawati. Parta mengusung konsep acara bebas sampah plastik, sebagai wujud komitmen pribadi dan keluarga terhadap pelestarian lingkungan.

Politikus asal Bali yang mewakili daerah pemilihan Bali di Senayan ini dikenal sebagai sosok yang konsisten dalam gerakan lingkungan. Bukan sekadar pencitraan, menurutnya gaya hidup minim plastik telah ia jalani bersama keluarga selama lebih dari lima tahun.

"Cinta lingkungan itu harus dimulai dari diri sendiri. Kalau kita bisa terapkan di rumah, maka akan lebih mudah menyebarkannya ke masyarakat. Dalam acara pernikahan anak kami, kami benar-benar tidak menggunakan plastik sekali pakai, baik untuk makanan maupun minuman," ujar Parta.

Ia menambahkan, seluruh tamu yang datang juga dihimbau tidak membawa kemasan berbahan plastik. Bahkan, sebagai bentuk simbolik dan penghormatan dalam upacara, para tamu diminta untuk membawa bibit pohon bunga atau pohon buah sebagai pengganti seserahan atau hadiah lainnya.

"Setelah acara selesai, tidak ada sampah menumpuk. Yang ada justru pohon-pohon yang bisa dirawat dan ditanam, sebagai lambang bahwa hubungan pernikahan kami menghasilkan sesuatu yang berbunga dan berbuah baik. Ini jauh lebih bermakna dan berkelanjutan," jelasnya.

Bukan hanya saat upacara pernikahan, semangat ini sudah menjadi prinsip hidup keluarga besar Nyoman Parta. Saat hari besar keagamaan seperti Galungan atau kegiatan mebat (memasak bersama), penggunaan plastik nyaris tidak ditemukan di lingkungan rumahnya.

"Kami konsisten. Ini bukan hal baru, Beliong (kerabat dekat) sudah tahu betul sejak lima tahun lalu bahwa di tempat kami plastik itu seperti hal tabu. Bahkan saat mebat di lokasi lain pun, tetap tidak menggunakan plastik. Ini sudah jadi budaya kecil yang kami jalankan dan ajarkan ke anak-anak," katanya.

Parta yang juga merupakan kader PDI Perjuangan menegaskan bahwa apa yang ia lakukan sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi plastik sekali pakai, serta mengangkat kembali nilai-nilai tradisional Bali yang menyatu dengan alam.

"Setiap ritual adat di Bali harusnya tidak hanya memberi getaran spiritual, tetapi juga berdampak positif terhadap alam. Kita tidak boleh hanya sibuk memuliakan simbol, tapi melupakan bumi tempat kita berpijak. Dengan tradisi yang selaras dengan alam, kita bisa membangun Bali yang lebih bersih, sehat, dan spiritual," pungkasnya.

Konsep pernikahan ramah lingkungan yang dilakukan Parta ini diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas, terutama generasi muda Bali, agar tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga melestarikan lingkungan untuk masa depan. (TimNewsyess)