Tokoh
I Nyoman Sueca: 24 Tahun Mengabdi, KSU Banjar Dinas Tegalalang Berkembang dari Rp 200 Juta Menjadi Rp 40 Miliar
Jumat, 07 Februari 2025
Tokoh penggerak koperasi Banjar dines tegalang
Gianyar, Newsyess.com – Perjalanan panjang penuh liku telah dilalui I Nyoman Sueca dalam membangun dan mengelola Koperasi Serba Usaha (KSU) Banjar Dinas Tegalalang, Gianyar. Dari aset awal yang hanya Rp 200 juta, kini koperasi yang ia pimpin tumbuh pesat hingga mencapai aset Rp 40 miliar dalam kurun waktu 24 tahun.
Ketika ditemui oleh Newsyess.com di kantor koperasi pada Jumat (7/2/2025), Sueca dengan rendah hati berbagi kisah perjalanannya, mulai dari titik nol hingga sukses membangun koperasi yang dipercaya oleh masyarakat.
Dari Keterpurukan Menuju Kebangkitan
Perjalanan Sueca dalam dunia koperasi bukan tanpa hambatan. Ia pernah menghadapi masa sulit, termasuk pengalaman pahit yang sempat membawanya ke balik jeruji besi selama beberapa bulan. Namun, pengalaman tersebut justru menjadi titik balik dalam hidupnya.
"Setelah keluar dari sana, saya punya ide untuk mengelola koperasi dengan lebih baik. Bidangnya memang koperasi sejak 2003, jadi saya bertekad untuk membangun dari nol lagi," ungkapnya.
Dengan modal kepercayaan dan niat tulus, Sueca bersama tiga orang rekannya memulai langkah baru. Mereka berkeliling dari rumah ke rumah, meyakinkan masyarakat untuk bergabung dengan koperasi.
"Awalnya hanya empat orang, satu di kantor, tiga lainnya turun langsung ke masyarakat. Kami harus meyakinkan mereka bahwa koperasi ini bisa menjadi solusi keuangan yang aman dan menguntungkan," katanya.
Strategi Kepercayaan dan Kejujuran
Keberhasilan KSU Banjar Dinas Tegalalang tidak lepas dari strategi utama yang diterapkan Sueca, yaitu membangun kepercayaan dengan kejujuran dan pelayanan yang baik.
"Kunci utamanya adalah pengelolaan yang jujur dan bertanggung jawab. Anggota harus merasa aman, uang mereka dikelola dengan baik, dan layanan harus ramah," tegasnya.
Ia juga menerapkan sistem pengawasan yang ketat agar tidak ada penyimpangan dalam pengelolaan keuangan. Setiap hari, laporan keuangan diperiksa, dan ada pengawasan internal untuk mencegah penyalahgunaan dana.
"Godaan dalam mengelola uang itu pasti ada, tapi kami membangun sistem agar transparansi selalu terjaga," jelasnya.
Tantangan dan Kebanggaan
Menjalankan koperasi bukan tanpa tantangan. Sueca mengakui bahwa ada saat-saat sulit ketika harus menolak pengajuan pinjaman karena pertimbangan analisis keuangan.
"Pasti ada yang kecewa, ada yang mengeluh. Tapi sebagai pengelola, kami harus tegas dalam menganalisis kemampuan pembayaran anggota. Itu bagian dari tanggung jawab," ujarnya.
Namun, di balik tantangan tersebut, ada kebanggaan yang luar biasa. Salah satunya adalah ketika koperasi mampu membantu masyarakat dalam berbagai aspek, termasuk mendanai upacara adat seperti Ngaben.
"Kami bangga bisa membantu anggota dan masyarakat. Dana koperasi tidak hanya untuk usaha, tetapi juga untuk keperluan sosial dan budaya," katanya.
Dari 200 Juta ke 40 Miliar: Perjalanan Panjang yang Tidak Pernah Terbayangkan
Ketika pertama kali mengelola koperasi, Sueca tidak pernah membayangkan bahwa asetnya akan tumbuh hingga Rp 40 miliar. Baginya, yang terpenting bukan jumlah aset, tetapi manfaat yang bisa diberikan kepada masyarakat.
"Saya tidak pernah berpikir koperasi ini harus besar. Yang penting, koperasi bisa berjalan dengan baik dan bermanfaat bagi anggota," ujarnya.
Saat ini, hampir seluruh keluarga di Banjar Dinas Tegalalang telah menjadi anggota koperasi. Skema pinjaman yang fleksibel dan suku bunga yang kompetitif membuat koperasi ini semakin diminati, terutama oleh para pedagang kecil yang membutuhkan modal usaha.
"Kami mulai dengan pinjaman Rp 2 juta per orang, sekarang bisa sampai Rp 7 juta. Ini sangat membantu pedagang kecil untuk mengembangkan usahanya," jelasnya.
Masa Depan dan Harapan
Di usianya yang kini 55 tahun, Sueca masih bersemangat untuk terus mengelola koperasi. Namun, ia sadar bahwa regenerasi harus dipersiapkan.
Baca juga:
Ulu Petanu Waterfall Dongkrak Pendapatan Bumdes Garuda Rajawali Desa Kedisan Hingga Rp. 629 Juta
"Selama masih dipercaya, saya akan terus mengabdi. Tapi saya juga ingin ada generasi penerus yang bisa melanjutkan koperasi ini dengan semangat yang sama," katanya.
Ia berharap, di masa depan koperasi bisa lebih berkembang, tidak hanya dari segi aset, tetapi juga dalam kontribusi sosial bagi masyarakat.
"Koperasi ini bukan hanya tentang uang, tetapi tentang kebersamaan dan gotong royong. Itulah nilai yang harus terus dijaga," pungkasnya.
Dari perjalanan panjang yang penuh dengan perjuangan dan tantangan, I Nyoman Sueca telah membuktikan bahwa koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi yang nyata bagi masyarakat. Dengan semangat kerja keras dan integritas, ia telah mengubah KSU Banjar Dinas Tegalalang menjadi salah satu koperasi yang diperhitungkan di Bali. (TimNewsyess)
TAGS :