Denpasar | Newsyess.com I Wayan Koster, calon Gubernur Bali nomor urut 2 yang berpasangan dengan I Nyoman Giri Prasta, kembali menegaskan komitmennya dalam membangun Bali dengan mengutamakan pengembangan infrastruktur yang dapat mengatasi masalah kemacetan di wilayah Denpasar dan Badung. Koster menekankan pentingnya langkah ini untuk memberikan kenyamanan bagi masyarakat Bali dan wisatawan yang datang, terutama di kawasan yang sering dilanda kemacetan.

Dalam pernyataannya, Koster menjelaskan program-program prioritas infrastruktur yang telah dirancang. “Untuk mengatasi kemacetan di wilayah Denpasar dan Badung, saya telah merancang beberapa proyek jalan baru. Yang pertama adalah Jalan Baru dari Sunset Road ke Mahendra Data. Lalu, Jalan Baru yang menghubungkan Simpang Akasia ke Simpang Padanggalak, serta jalur yang menghubungkan Gatot Subroto ke wilayah Canggu,” ujar Koster.

Selain pembangunan jalan baru, Koster juga mencanangkan pembangunan sejumlah underpass strategis yang diyakini dapat mengurai kemacetan di titik-titik padat lalu lintas. Di antaranya adalah Underpass Tohpati dan Underpass Ahmadiani di Denpasar, serta Underpass Jimbaran di Badung. Menurut Koster, program prioritas ini bertujuan untuk memperlancar pergerakan lalu lintas di wilayah-wilayah tersebut, baik untuk warga lokal maupun wisatawan.

“Denpasar dan Badung adalah pusat pergerakan ekonomi dan pariwisata, sehingga kemacetannya perlu ditangani dengan serius dan cepat. Kami ingin memastikan bahwa masyarakat Bali dapat bergerak dengan nyaman dan aman, terutama di Denpasar, Badung, dan Gianyar. Begitu juga dengan wisatawan asing dan domestik yang ingin menikmati Bali tanpa hambatan lalu lintas,” tambahnya.

Selain itu, Koster juga mengucapkan Suksema kepada masyarakat yang merayakan Rahina Tumpek Klurut, seraya berharap perayaan ini membawa keberkahan dan rahayu bagi semua. 

Rencana pembangunan infrastruktur ini menunjukkan komitmen Koster dalam mengatasi salah satu isu utama di Bali, terutama di daerah yang sering kali menjadi pusat aktivitas wisata dan ekonomi. Program-program tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah kemacetan yang selama ini membebani masyarakat lokal dan dunia pariwisata di Bali. (TimNewsyess)