News
Indonesia Dorong Penguatan Kerja Sama Kebijakan UMKM dalam The 18th ACCMSME di Bali
Rabu, 30 Oktober 2024
Gerakan koperasi
Bali | Newsyess.com – Indonesia menjadi tuan rumah The 18th ASEAN Coordinating Committee on Micro Small and Medium Enterprises (ACCMSME) Meeting and Related Meetings, yang berlangsung pada 21-25 Oktober 2024 di The Anvaya Beach Resort Bali. Dalam pertemuan ini, Indonesia mengusung isu penguatan kerja sama kebijakan UMKM sebagai strategi untuk memperkuat daya saing dan ketahanan UMKM di ASEAN.
UMKM sebagai Pilar Ekonomi ASEAN
Herbert Siagian, Staf Ahli Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kementerian Koperasi dan UKM, menegaskan bahwa ACCMSME adalah forum strategis bagi negara-negara ASEAN untuk bertukar praktik terbaik dan menyelaraskan kebijakan UMKM.
“Dengan kebijakan yang terintegrasi antara nasional dan regional, kita bisa memperkuat ketahanan dan keberlanjutan UMKM di ASEAN,” ujar Herbert dalam keterangan resminya, Selasa (22/10/2024).
Herbert menjelaskan bahwa meskipun UMKM berperan vital dalam perekonomian Indonesia dan ASEAN, sektor ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan akses pembiayaan dan penetrasi pasar. Kerja sama regional, menurutnya, menjadi langkah penting karena tidak ada negara yang bisa mengatasi hambatan ini sendirian.
Pemantauan Komitmen dan Rencana Pasca-2025
Salah satu tujuan utama pertemuan ini adalah memantau perkembangan komitmen negara anggota ASEAN dalam mendukung UMKM, yang telah tertuang dalam Strategic Action Plan for SME Development (SAP-SMED) 2016-2025.
“Kita harus memastikan bahwa setelah 2025, ASEAN tetap fokus pada peningkatan produktivitas, teknologi, inovasi, akses pasar, dan keterampilan untuk UMKM,” kata Herbert.
Herbert juga menyampaikan bahwa Indonesia akan memaparkan capaian dan kemajuan proyek in-depth study tentang kesenjangan akses pembiayaan bagi UMKM di ASEAN. Studi ini merupakan kerja sama antara Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan OECD.
“Hasil survei dan site visit di sembilan negara ASEAN serta Myanmar akan kami diskusikan dalam pertemuan ini untuk menentukan langkah lanjutan mengatasi masalah pembiayaan UMKM,” jelas Herbert.
Visi Ekonomi ASEAN yang Terintegrasi dan Kompetitif
Menjelang berakhirnya SAP-SMED 2016-2025, ASEAN diharapkan tetap berkomitmen pada visi komunitas ekonomi yang terintegrasi, inovatif, dan kompetitif. Menurut Herbert, konektivitas dan kerja sama lintas sektor menjadi kunci untuk menciptakan komunitas ekonomi yang inklusif dan tangguh dalam menghadapi tantangan global.
“Dengan kerja sama yang lebih erat, kita bisa membangun komunitas ASEAN yang lebih kuat dan mampu bersaing dalam ekonomi global,” katanya.
Partisipasi Negara dan Organisasi Internasional
Pertemuan ini dihadiri oleh delegasi dari 10 negara anggota ASEAN, serta Timor Leste sebagai observer. Selain itu, hadir pula sejumlah mitra dialog internasional seperti Pakistan, Jerman, Korea Selatan, dan Jepang. Organisasi internasional seperti OECD, UNESCAP, UNDP, dan GIZ juga turut serta dalam berbagai agenda diskusi dan kerja sama.
Agenda Tambahan: Pameran UMKM dan Business Networking
Selain rapat utama, berbagai kegiatan pendukung diselenggarakan, termasuk The 9th Task Force on ASEAN Access, The 3rd Steering Committee Meeting for IDEAS Project 2023, serta dialog dengan mitra eksternal. Pertemuan ini juga menghadirkan acara US-ABC Networking Luncheon, peluncuran laporan, dan kunjungan lapangan ke UMKM unggulan Bali.
UMKM yang hadir di acara ini memamerkan produk unggulan, sekaligus mendapatkan kesempatan untuk berjejaring dengan pembeli potensial dalam sesi business matching.
Indonesia Berperan Aktif dalam Memajukan UMKM ASEAN
Sebagai tuan rumah, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk memajukan sektor UMKM, baik di tingkat nasional maupun regional. Kehadiran perwakilan dari berbagai negara dan organisasi internasional menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menciptakan ekosistem UMKM yang berkelanjutan.
Dengan fokus pada kebijakan terpadu, inovasi, dan dukungan pembiayaan, Indonesia berharap kerja sama ASEAN mampu memperkuat UMKM di kawasan, sehingga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan kompetitif di masa depan. (TimNewsyess)
TAGS :
Polling Dimulai per 1 Juli 2024