Gianyar, Newsyess.com - 
Menjelang Tahun Politik pada Tahun 2024 kondisi lembaga keuangan khusunya gerakan koperasi masih stabil. Belum ada pengaruh pada suhu politik di Jakarta. Seperti halnya pada KSP Elang Sedana Amertha yang beralamat di Jalan Letda Dewa Rai Adnyana No. 17X  Batubulan, Gianyar, yang masih tetap stabil. Itu terlihat dari pergerakan aset koperasi justru alami pertumbuhan yang positif. Di mana hingga Bulan November, aset sudah mencapai Rp 18 Miliar dengan SHU berjalan mencapai Rp 200 Juta lebih. Disisi lain, dengan persaingan suku bunga murah di bank pemerintah maka koperasi akan berencana menurunkan suku bunga tabungan, deposito serta kredit. 
Ketua KSP Elang Sedana Amertha, I Dewa Ketut Suparta, SE, menyatakan kondisi koperasi tumbuh dari segi dana. "Namun dari sisi kredit lebih susah. Karena saingan kita di KUR. Karena nasabah kita ditawari bunga murah. Otomatis, beralih ke KUR," jelas dia ketika ditemui Newsyess pada Jumat (24/11/2023) di Batubulan, Gianyar.
Untuk menghadapi KUR, koperasi saat ini memberikan bunga 1,5 persen sebulan. "Kami harus turunkan bunga deposito. Namun penurunan harus bertahap," jelasnya.
Penurunan, direncakan normal 1,3 persen. "Target pada 2024 harus turunkan bunga melihat situasi ekonomi seperti ini," jelas dia.
Dikatakan bahwa pasar saat ini sudah jauh. Dulu, suku bunga deposito sampai 12 persen per tahun. "Saat ini hanya 6 persen setahun," jelas dia.
Saat ini Npl lama masih besar. Dikatakan bahwa untuk kredit, bisa menurunkan suku bunga, atau memperpanjang jangka waktu. "Kami tidak mau membunuh anggota, harus win-win solution. Istilahnya restrukturisasi, tadinya bayar Rp 1 juta, disuruh bayar Rp 500 ribu," jelas dia.
Ke depan, lebih lanjut dikatakan, bahwa teknologi sangat penting bagi perkembangan koperasi ke depannya. "Kami disini sudah terapkan teknologi. Kalau tidak mengikuti akan tenggelam," ungkap dia.
Dia berharap, situasi perekonomian aman hingga Februari 2024. "Kalau hasilnya (hasil pemilu) bergejolak, ada demo dan sebagainya, kalau gak bisa nyari kerja, maka susah mencari kerja," ujar dia.
Selaku lembaga keuangan, dia melihat ada riak-riak. Namun ia melihat juga bahwa pariwisata ramai. "Kalau pemilu panas, akan jadi titik didih. Kalau adem ayem, memanas," ungkap dia. (Ngakan Suardika)