Gianyar | Newsyess.com - 13 Desember 2024 – Desa Adat Kemenuh, yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar, akan segera memperkenalkan daya tarik wisata (DTW) baru bernama Kemenuh Monkey River. Destinasi ini menawarkan perpaduan antara keindahan alam, keheningan spiritual, dan pelestarian lingkungan. Lokasinya strategis di Jalan Setra Kemenuh, menjadikannya mudah dijangkau dari Denpasar, Ubud, dan pusat Gianyar.

Konsep Tri Hita Karana dalam Kemenuh Monkey River
Menurut Jro Bendesa Adat Kemenuh, Ida Bagus Alit, destinasi ini dirancang berdasarkan filosofi Tri Hita Karana—hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. “Di sekitar lokasi terdapat tiga tempat suci, yaitu Pura Dalem, Pura Kayangan Dalem, dan Pura Prajapati. Area ini memiliki potensi alami yang luar biasa, dengan suasana tenang dan penuh kedamaian,” ujarnya saat ditemui Newsyess.

Dengan visi tersebut, Kemenuh Monkey River tidak hanya menjadi objek wisata alam, tetapi juga pusat spiritualitas dan pelestarian budaya. Ida Bagus Alit menambahkan, “Kami memanfaatkan area hutan lebat yang telah dirawat selama lebih dari 20 tahun. Di sini, pohon-pohon langka seperti pule dan boni ditanam, menciptakan ekosistem yang kaya dan mendukung keberadaan sekitar 400 ekor monyet.”

Fasilitas dan Aktivitas yang Ditawarkan
Destinasi ini direncanakan memiliki berbagai fasilitas dan aktivitas yang menggabungkan elemen alam, spiritual, dan rekreasi.
Tempat Mandi dan Penglukatan: Area khusus untuk penglukatan dengan air suci yang diambil dari sumber alami, seperti Tirta Kumara Sudha dan Pancaka Tirta. Air ini dijamin jernih sepanjang tahun, terpisah dari aliran sungai yang sering terpengaruh hujan.
Restoran dengan Konsep Indoor dan Outdoor: Menawarkan pengalaman kuliner yang memadukan keindahan alam dengan sajian khas. Area indoor dirancang untuk menikmati kopi dan makanan ringan, sementara area outdoor dilengkapi dengan taman bermain anak.
Hutan dan Habitat Alami: Hutan seluas 3,5 hektare di belakang pura menjadi habitat bagi ratusan monyet. Pengelolaan dilakukan secara hati-hati untuk memastikan kenyamanan hewan dan pengunjung.

Persiapan Menuju Grand Launching
Meskipun destinasi ini telah mulai dikunjungi, grand launchingnya direncanakan berlangsung pada Maret 2025. Proses persiapan meliputi peningkatan keamanan, manajemen sampah, dan pengaturan kawasan suci untuk memastikan kenyamanan serta keberlanjutan.

“Kami tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada kelestarian lingkungan dan nilai spiritual. Kesucian pura tetap kami jaga dengan aturan ketat mengenai area yang boleh dan tidak boleh dikunjungi,” tegas Ida Bagus Alit.

Partisipasi Pemuda dan Komunitas Lokal
Pemuda Desa Kemenuh memainkan peran penting dalam pengembangan destinasi ini. Mereka terlibat aktif dalam pembersihan lahan, penanaman pohon, dan manajemen destinasi. Menurut Ida Bagus Alit, keterlibatan generasi muda tidak hanya mendukung keberlanjutan proyek, tetapi juga menanamkan rasa cinta terhadap desa adat mereka.

“Pemuda memiliki visi yang lebih segar dan inovatif. Kami terus memberikan dorongan, tanggung jawab, dan pelatihan manajemen kepada mereka, sehingga desa adat dapat menjadi lebih tangguh,” tambahnya.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan hadirnya Kemenuh Monkey River, Desa Adat Kemenuh diharapkan dapat menjadi destinasi unggulan yang menarik wisatawan lokal maupun internasional. Selain meningkatkan perekonomian desa, proyek ini juga berupaya menjaga keseimbangan antara pariwisata dan pelestarian budaya serta lingkungan.

“Alam tidak boleh dirusak. Kesucian pura dan kawasan sekitarnya tetap menjadi prioritas utama. Kami optimis bahwa Kemenuh Monkey River akan menjadi contoh destinasi wisata yang berkesinambungan dan beradab,” tutup Ida Bagus Alit.

Dengan semangat kebersamaan dan filosofi Tri Hita Karana, Desa Adat Kemenuh siap menyambut wisatawan yang ingin menikmati pengalaman unik di Kemenuh Monkey River, di mana harmoni alam, spiritualitas, dan budaya bersatu. (TimNewsyess)