News

KKN-PPM Kelompok 41 UMBY, Sosialisasi dan Praktik Pembuatan Pupuk Kompos Pengganti Pupuk Kimia dan Silase

 Senin, 05 Agustus 2024

Pupuk organik

Newsyess.com, Bali. 

 

Gunung Kidul - Program Kerja KKN-PPM Kelompok 41 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) mengenai sosialisasi dan praktik “Pembuatan Pupuk kompos sebagai Pengganti Pupuk Kimia dan Silase sebagai Solusi Pakan Ternak di Musim Kemarau oleh Masyarakat Dayakan Tengah”.
Sosialisasi digelar di Balai Padukuhan Dayakan Tengah, Minggu (28/7/2024) Pukul 20.00 WIB, diikuti masyarakat Padukuhan Dayakan Tengah, Kelurahan Dadapayu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketua Kelompok 41 KKN-PPM UMBY, Evodius Gesang Riyadi, mengatakan, penggunaan 
Pupuk Kompos akan meringankan petani, karena harga Pupuk Kimia yang relatif mahal, disamping juga banyak beredar pupuk palsu.
Sedangkan Silase juga penting, karena kekeringan yang cukup lama sehingga rumput tidak dapat tumbuh. Juga mahalnya biaya beli pakan pada musim kemarau, selain susah mencari pakan hijauan untuk ruminansia.
"Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan dapat mengakibatkan tanah Mengeras, Ph tanah menjadi tinggi, ynsur hara menurun dan ketergantungan dengan pupuk kimia. 
Penggunaan Silase, karena stok pakan ternak menipis,
Nutrisi ternak menurun dan
Berat badan ternak naik sangat lambat," ungkapnya.
Solusinya adalah dengan membuat pupuk kompos sebagai pengganti pupuk kimia. Pupuk kompos ini dibuat dari bahan kohe (kotoran hewan). Pupuk ini dapat digunakan untuk meningkatkan mutu tanah baik unsur hara mikro maupun makro. Selain itu, pupuk kompos ini dapat digunakan untuk meningkatkan Ph tanah serta mengurangi ketergantungan pupuk kimia.
Begitu juga dengan membuat silase atau fermentasi pakan ternak. Silase ini dapat dibuat dari hijauan jenis apapun. Silase ini dibuat guna meningkatkan kualitas hijauan, pencernaan, daya tahan penyimpanan, menanggulangi kekurangan hijauan pakan pada musim kemarau, serta penanggulangan limah hasil pertanian, seperti jagung, padi, kacang, dan lain-lain.
Pada sosialisasi tersebut materi menganai Pupuk Kompos, yang berisi “pengertian, tujuan pembuatan, manfaat pupuk kompos, bahan yang digunakan, dan cara pembuatan” oleh Gideon Krisdiyanto Simanjuntak.
Pemaparan materi mengenai Silase, yang berisi “pengertian, tujuan pembuatan, manfaat silase, bahan yang digunakan, cara pembuatan, serta ciri-ciri silase yang baik” oleh Evodius Gesang Crissiandi.
Setelah pemaparan materi, seluruh warga yang hadir diarahkan ke latar balai padukuhan untuk demonstrasi pembuatan pupuk kompos dan silase.
Pembuatan Pupuk Kompos dilakukan dengan menyiapkan kohe yang akan digunakan pada tempat (disini kami menggunakan terpal) yang telah disediakan. Kemudian mencampurkan EM4, Pupuk NPK 16.16, dengan air pada ember lalu diaduk. 
Setelah tercampur, campuran tersebut dituangkan pada kotoran hewan tersebut yang kemudian diaduk. Setelah tercampur, masukkan kotoran hewan tersebut ke dalam wadah yang kedap udara. Diamkan selama 5-7 hari, kemudian dibuka dan dilihat hasilnya.
Pembuatan Silase dilakukan dengan menyiapkan hijauan yang akan digunakan pada tempat (disini kami menggunakan terpal) yang telah disiapkan. Setelah itu, siapkan campurannya, yaitu EM4, Molase (tetes tebu), dan air. Campurkan hingga merata. 
Setelah rata, siramkan campuran tersebut pada hijauan yang tersedia kemudian aduk hingga merata. Setelah itu, masukkan campuran hijauan tadi pada tempat yang tertutup, kedap udara, dan tidak terkena air. Diamkan 5-7 hari, lalu buka dan lihat hasilnya. Apakah menunjukkan ciri-ciri silase yang baik atau tidak.

Hasil yang diharapkan, untuk jangka pendek, pupuk kompos dapat digunakan sebagai pengganti pupuk kimia yang sering digunakan oleh masyarakat demi menekan biaya pupuk kimia. 

"Memanfaatkan limbah perternakan agar nutrisi yang terkandung di dalamnya dapat tersalurkan dengan maksimal kepada tanaman," ujarnya
Sedangkan Silase dapat digunakan sebagai pakan ternak. seperti pakan ternak yang disimpan lalu diberikan langsung kepada ternaknya. Silase dibuat guna menekan biaya pakan ternak pada musim kemarau seperti saat ini. Dan menyediakan stok pakan ternak pada musim kemarau.
Manfaat jangka panjangnya, kebermanfaatan limbah peternakan dan pertanian, 
Penekanan biaya pada pupuk dan pakan ternak,
Meningkatkan kesuburan tanah di Padukuhan Dayakan Tengah

Pemberdayaan petani di Dusun Dayakan Tengah.
Dukuh Taryono, mengharapkan masyarakat dapat menerima dengan baik, apa yang dipaparkan oleh mahasiswa KKN.
"Dengan sosialisasi ini, menambah wawasan masyarakat, serta dapat mengatasi kesulitan atau permasalahan yang terjadi di masyarakat terkait dengan penggunaan pupuk kimia dan kekurangan pakan ternah pada saat musim kemarau,” ujarnya.


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024