MANGUPURA, Komite Masyarakat Danau Toba (KMDT) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Provinsi Bali bekerjasama dengan Pemuda Batak Bersatu (PBB) kabupaten Badung merayakan Hari Ulos Nasional di Uluwatu La Petit Cafe, Nusa Dua, Badung, pada Selasa (17/10).

"Dimana Hari Ulos Nasional dilaksanakan setiap tanggal 17 Oktober, dan bisa dikatakan sebagai momen bersejarah terutamanya biat masyarakat batak," kata Ketua KMDT DPW Provinsi Bali Suryani Harianja. 

Sembari menyampaiakan, dalam perayaannya Hari Ulos Nasional ini lebih banyak menjalin rasa kebersama dan kekeluargaan dikalangan masyarakat batak. 

"Sekaligus memperkenalkan jenis kain khas masyarakat Batak, Sumatera Utara terutamanya pada hasil tenun Ulos Batak yang lebih banyak menggunakan alat tenun bukanya mesin," ucapnya. 

Suryani Harianja menambahkan perayaan Hari Ulos Nasional yang dirayakan ini sebagai bentuk rasa syukur kepada para leluhur yang telah mewarisi hasil karyanya. 

"Dimana warisan tersebut kini telah diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat Batak, dan akan terus dilestarikan dengan baik kedepanya," tambahhya. 

Sementara dari Ketua PBB Kabupaten Badung Tunggul Sinambela juga menyampaikan rasa terima kasih dan rasa syukurnya yang bisa ikut merayakan Hari Ulos Nasional ini. 

Karena dibalik Hari Ulos Nasional yang merupakan hari bersejarah biat masyarakat batak tentu kedepanya tidak akan bisa dilupakan baik sampai ke anak  cucu yakni harus terus bisa melwstarikan apa yang menjadi warisan budaya leluhur. 

Karena perayaan ini baru pertama kalinya dirayakan di Bali, maka momen ini bisa diartikan momen bersejarah buat masyarakat batak. 

"Semoga apa yang menjadi warisan budaya masyarakat batak seperti Ulos kain tenun ini nantinya bisa lebih dikenal diseluruh masyarakat Bali, Indonesia maupun dunia," pungkasnya.SUS