Desa Adat
Kontribusi LPD Desa Adat Sibangkaja Capai Rp517.5 Juta untuk Dana Pembangunan Desa Adat
Senin, 10 Februari 2025
Caplan kinerja lpd Sibangkaja badung
Badung | Newsyess.com - 9 Februari 2025 – LPD Desa Adat Sibangkaja semakin menunjukkan peran strategisnya dalam mendukung pembangunan desa adat melalui peningkatan kinerja keuangan yang signifikan. Berdasarkan data dan wawancara eksklusif yang diberikan oleh Pemucuk LPD Desa Adat Sibangkaja, I Made Sudana, SH, kepada Redaksi Newsyess.com pada Senin, 10 Februari 2025, lembaga keuangan milik desa ini telah berhasil menyumbangkan dana pembangunan sebesar Rp517.574.430 Juta untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa adat.
Pertumbuhan Aset dan Laba yang Mendorong Dana Pembangunan
I Made Sudana menjelaskan bahwa pertumbuhan kinerja LPD Desa Adat Sibangkaja menunjukkan peningkatan yang nyata.
Aset LPD: Pada tahun 2023, aset lembaga tercatat sebesar Rp141 miliar. Pada tahun 2024, aset meningkat signifikan menjadi lebih dari Rp159 miliar.
Laba LPD: Laba yang diperoleh pada tahun 2023 berkisar di angka Rp2,1 Milliar , sedangkan pada tahun 2024 laba meningkat tajam menjadi sekitar Rp2.517 Miliar
Peningkatan aset dan laba tersebut secara langsung berdampak pada peningkatan modal kerja lembaga, sehingga memungkinkan LPD untuk menyalurkan dana yang lebih besar kepada masyarakat. "Dengan pertumbuhan yang konsisten, masyarakat desa adat kini mendapatkan kepercayaan lebih untuk menempatkan dana mereka di LPD, sehingga kami mampu menyetor dana pembangunan sebesar Rp517.574.430vJuta ujar I Made Sudana.
Pemanfaatan Dana Pembangunan untuk Kesejahteraan Desa Adat
Dana pembangunan yang disalurkan oleh LPD Desa Adat Sibangkaja tidak hanya sebagai suntikan modal, melainkan juga sebagai upaya untuk:
Memperkuat Dana Operasional dan Infrastruktur Desa: Sebagian dana digunakan untuk mendukung pembangunan infrastruktur, peningkatan fasilitas operasional, serta program-program pengembangan desa adat.
Program Apresiasi dan Motivasi: LPD juga memberikan dana apresiasi kepada setiap banjar yang ada di desa. Sebagai contoh, dari 7 banjar yang ada, masing-masing mendapatkan penghargaan sebesar Rp5 juta (total Rp35 juta). Selain itu, dana motivasi sebesar Rp1,5 juta per kelompok ST T diberikan untuk mendorong partisipasi generasi muda dalam kegiatan adat.
Subsidi untuk Pecalang dan Aparat Desa: Tidak ketinggalan, LPD menyediakan subsidi bagi pecalang (penjaga keamanan dan ketertiban desa) sebesar Rp5 juta per tahun, serta bentuk penghargaan berupa jasa kepada aparat desa, yang merupakan bagian dari dukungan operasional dan pembinaan lembaga.
Inovasi Layanan Kredit yang Bersaing
Dalam upaya mendorong kemandirian ekonomi dan memastikan masyarakat tidak berlindung ke lembaga keuangan lain, LPD Desa Adat Sibangkaja juga terus mengembangkan produk kredit, seperti Kredit Usaha Krama (KUK) dengan bunga kompetitif, yaitu sekitar 0,49 persen. Hingga Desember 2024, penyaluran kredit telah mencapai kurang lebih Rp6 miliar, dengan target yang akan terus digencarkan pada tahun 2025.
"Produk kredit kami dirancang khusus agar masyarakat yang ingin membuka atau mengembangkan usaha di desa dapat memperoleh fasilitas keuangan dengan bunga yang sangat Murah . Kami berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung pelunasan kredit sehingga sanksi pun akan ditegakkan bila diperlukan, demi menjaga kesehatan portofolio dan kepercayaan masyarakat," jelas I Made Sudana.
Harapan dan Pesan kepada Masyarakat Desa Adat
Melihat pencapaian ini, I Made Sudana menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendukung LPD sebagai lembaga keuangan milik desa. Ia mengajak seluruh warga desa adat untuk:
Baca juga:
Menyulam Harapan di Desa Adat: Perjalanan 32 Tahun Pemucuk LPD Sibangkaja, I Made Sudana, SH
Mempercayakan Dana dan Investasinya ke LPD: "LPD adalah milik kita bersama. Dengan menempatkan dana di sini, kita turut berkontribusi untuk pembangunan dan kemajuan desa adat."
Menggunakan Fasilitas Kredit untuk Mendorong Kemandirian Usaha: "Kami menyediakan fasilitas kredit dengan bunga yang rendah agar masyarakat dapat mengembangkan usaha secara mandiri tanpa harus bergantung pada bank komersial."
Optimisme untuk tahun 2025 juga semakin tinggi, dengan target peningkatan penyaluran kredit dan kontribusi terhadap pembangunan desa yang lebih besar lagi. Keberhasilan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga memperkuat identitas dan kemandirian desa adat Sibangkaja sebagai pusat pengembangan budaya dan ekonomi di wilayah Badung.
(Redaksi Newsyess.com)
TAGS :