News

Koperasi Indonesia Hadapi Validasi Pasca Self-Declare: Meningkatkan Tata Kelola dan Partisipasi Ekonomi

 Rabu, 23 Oktober 2024

KSP kami jaya sejahtera

Newsyess.com, Denpasar. 

 

Denpasar | Newsyess.com – Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DEKOPINDA Kota Denpasar, I Made Sudiksa, SE, menyampaikan bahwa koperasi di seluruh Indonesia kini tengah menghadapi masa krusial validasi pasca self-declare yang difasilitasi oleh Kementerian Koperasi melalui PT Surveyor Indonesia. validasi dimaksudkan untuk memastikan pilihan sebagai Koperasi Closeloop apa Openloop. Yg paling krusial dicek adalah data nasabah yang dilayani simpan pinjam apakah sudah semua menjadi anggota koperasi. sesuai ketentuan Permenkop No. 8 Tahun 2023.

“Petugas akan datang langsung ke kantor-kantor koperasi untuk memverifikasi data, terutama memastikan semua transaksi melibatkan anggota koperasi. Ini menjadi aspek paling krusial dalam proses validasi kali ini,” ungkap Sudiksa. Ia juga mengingatkan agar koperasi yang belum dikunjungi segera bersiap dengan data yang sesuai peraturan terbaru. “Kami berharap ini adalah validasi terakhir, sehingga setelahnya koperasi dapat melanjutkan usaha dengan fokus dan dibina untuk memperbaiki tata kelola sesuai harapan pemerintah,” tambahnya.

Arahan Menteri Koperasi: Targetkan Pertumbuhan dan Digitalisasi  

Dalam arahannya pada 22 Oktober 2024, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menekankan pentingnya koperasi sebagai sarana ekonomi bersama yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat luas. Ia menyampaikan pesan Presiden Prabowo Subianto yang menginginkan agar koperasi menjadi pilar penting ekonomi nasional dengan partisipasi dan sektor usaha yang lebih luas.

“Kita harus meningkatkan partisipasi warga hingga dua kali lipat dalam waktu singkat. Dari 29 juta anggota saat ini, targetnya tahun depan mencapai 60 juta anggota. Selain itu, sektor usaha koperasi harus diperluas untuk memberikan dampak yang lebih signifikan,” ujar Budi Arie. Ia menekankan lima (5) prioritas utama dalam arahannya, yaitu:  

Kesimpulan arahan Menteri Koperasi kepada staf pegawai di lingkungan Kementerian Koperasi, pada hari Selasa 22/10 kemarin, ada 5 program unggulan:

1. Rebranding Koperasi, dengan menonjolkan prestasi2 koperasi sehingga memiliki nama baik dan menarik di masyarakat.

2. Digitalisasi Koperasi, agar bisa bersaing dengan sektor bisnis yang lain,

3. Tata Kelola Koperasi, agar tercipta good governance, mensejahterakan anggota (bukan mencederai anggota), citra baik di masyarakat, kontribusi pembangunan ekonomi yang signifikan,

4. Pertumbuhan Anggota Koperasi,  harus perbanyak orang/masyarakat berkoperasi, saat ini data dari bappenas ada baru sekitar 22 jt org di Indonesia yang tercatat menjadi anggota koperasi, kalah oleh amerika yg di mana disebut negara individualis, mereka (amerika) memiliki 125jt anggota koperasi. Target akuisisi anggota koperasi tahun ini kita harus menjadi 2x lipatnya, minimal 44 juta jiwa.

5. Pertumbuhan Aset Koperasi,  berdasarkan data Bappenas total aset BAK (Badan Usaha Koperasi)  selindo itu ada 281 T, masih jauh kecil di banding BUMN yg mencapai 10.000 T, bahkan untuk BUS (Badan Usaha Swasta), 1 bank BCA saja asetnya sudah mencapai 1.000 T. Tidak usah menyaingi BUMN tetapi targetkan tahun ini bagaimana caranya  aset BUK (Badan Usaha Koperasi) Koperasi meningkat 2x lipat.

Tantangan dan Harapan Menuju Koperasi Berdaya Saing

Saat ini, aset koperasi secara nasional masih jauh di bawah aset BUMN dan sektor swasta. “BUMN memiliki aset hingga Rp10.000 triliun, sementara aset koperasi baru mencapai Rp281 triliun. Bahkan, satu bank swasta seperti BCA sudah mengelola aset hingga Rp1.000 triliun,” jelas Budi Arie. Kendati demikian, ia menekankan bahwa koperasi tidak perlu bersaing langsung dengan BUMN, melainkan fokus meningkatkan aset dan kontribusi ekonominya.

Menteri juga optimis dengan antusiasme generasi milenial untuk kembali bergabung dalam koperasi. "Digitalisasi akan mempermudah pengelolaan dan meningkatkan transparansi. Ini adalah sejarah baru bagi koperasi. Cara terbaik mencintai bangsa ini adalah dengan mencintai rakyatnya, dan koperasi adalah jalan terbaik untuk itu,” katanya.

I Made Sudiksa menyambut baik arahan tersebut dan berharap validasi koperasi kali ini menjadi momentum bagi koperasi untuk berbenah. "Kami yakin, dengan dukungan dari pemerintah dan digitalisasi, koperasi akan mampu tumbuh lebih kuat dan berperan penting dalam ekonomi masyarakat," tutupnya. 

Dengan optimisme tinggi, koperasi di Indonesia siap memasuki era baru, di mana keberhasilan tidak hanya diukur dari pertumbuhan aset dan jumlah anggota, tetapi juga dari kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.(TimNewsyess)


TAGS :



Siapa Calon Bupati Badung Terfavorit Pilihan Anda?

Polling Dimulai per 1 Juli 2024