Tokoh
Lestarikan Plasma Nutfah, Gianyar Gelar Lomba Bibit Sapi Bali Jantan di Tengah Semarak HUT ke-254.
Jumat, 11 April 2025
Semarak HUT kota gianyar ke-254
Lestarikan Plasma Nutfah, Gianyar Gelar Lomba Bibit Sapi Bali Jantan di Tengah Semarak HUT ke-254.
Gianyar | Newsyess.com – Dalam semarak perayaan Hari Ulang Tahun Kota Gianyar ke-254, Pemerintah Kabupaten Gianyar menggelar Lomba Bibit Ternak Sapi Bali Jantan sebagai upaya pelestarian dan peningkatan kualitas plasma nutfah sapi Bali. Kegiatan ini berlangsung meriah di Lapangan Banteng, Desa Tegal Tugu, pada Jumat, 11 April 2025, dan dibuka secara langsung oleh Bupati Gianyar, I Made Mahayastra.
Lomba yang rutin digelar setiap tahun ini bukan sekadar kompetisi antar peternak, tetapi juga merupakan langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan populasi sapi Bali unggul salah satu aset genetik khas nusantara yang memiliki nilai ekonomi dan budaya tinggi.
Sapi Unggul untuk Masa Depan Peternakan Bali
Dalam sambutannya, Bupati Mahayastra menekankan bahwa lomba ini bertujuan menjaring sapi jantan berkualitas unggul yang nantinya akan dijadikan model pembibitan melalui teknologi inseminasi buatan. Bibit tersebut akan disebarkan kepada peternak-peternak di Gianyar bahkan seluruh Bali.
“Kita cari bibit terbaik, sehat dan unggul, yang spermanya bisa dikembangkan secara masif. Ini bukan hanya lomba, tapi investasi jangka panjang untuk masa depan peternakan kita,” ujar Mahayastra.
Untuk mendukung keikutsertaan para peternak, panitia bahkan memberikan biaya transportasi sebesar Rp5 juta per ekor sapi yang dibawa ke arena lomba, sebagai bentuk apresiasi atas risiko dan upaya yang dikeluarkan. Juara pertama akan membawa pulang hadiah utama Rp25 juta, sebagai bentuk penghargaan terhadap peternak yang berhasil menghasilkan sapi jantan terbaik.
Seleksi Ketat, Penjurian Profesional
Ketua Panitia, Ni Putu Sarini, menjelaskan bahwa lomba ini dilaksanakan dengan proses seleksi ketat. Penilaian telah dilakukan sejak awal Maret di tujuh kecamatan se-Kabupaten Gianyar, dengan total 46 ekor sapi yang diseleksi.
Setiap kecamatan mengirimkan enam ekor sapi untuk dinilai, dan dua terbaik dari masing-masing kecamatan kemudian melaju ke tingkat kabupaten, menghasilkan total 14 sapi finalis (meskipun satu peserta akhirnya mengundurkan diri).
“Kriteria penilaiannya meliputi kesehatan, kondisi fisik, struktur tubuh, serta kualitas organ reproduksi. Yang kami cari adalah sapi yang tidak hanya bagus secara fisik, tapi juga sehat dan memiliki potensi genetik tinggi,” terang Sarini.
Proses penjurian dilakukan oleh tim ahli dari Pusat Unggulan Penelitian Sapi Bali dan LPPM Universitas Udayana, menjamin hasil lomba yang kredibel dan ilmiah.
Wujud Komitmen Melestarikan Warisan Genetik Nusantara
Sapi Bali bukan sekadar ternak, tetapi juga simbol warisan budaya dan genetik Indonesia. Di tengah modernisasi dan tantangan globalisasi, upaya menjaga kemurnian genetik sapi Bali menjadi tanggung jawab bersama.
“Bali sudah ditetapkan sebagai sumber pelestarian bibit sapi Bali untuk Indonesia. Maka kita wajib menjaganya agar tidak punah atau tercemar,” tegas Sarini.
Melalui lomba ini, Pemerintah Kabupaten Gianyar ingin menanamkan kesadaran kepada masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa beternak bisa menjadi sumber penghidupan yang menjanjikan sekaligus bentuk pelestarian budaya lokal.
Antusiasme Peternak Tinggi, Harapan Semakin Cerah
Baca juga:
BKS LPD Jembrana Gelar Rapat Pertanggungjawaban Keuangan dan Serahkan Bantuan Komputer untuk LPD
Acara ini disambut antusias oleh para peternak, terlihat dari jumlah peserta yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Tak hanya sekadar lomba, kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi, berbagi ilmu, dan saling memberi motivasi antar peternak.
“Puji syukur kegiatan berjalan lancar, dan
antusiasme luar biasa dari masyarakat. Semoga ini menjadi motivasi untuk meningkatkan kualitas peternakan di Bali,” tutup Sarini dengan penuh harap. (TimNewsyess)
TAGS :