Harapkan Krama Bisa Ikut Program SIPITRA 

Gianyar, Newsyess.com - Program SIPITRA yang diluncurkan LPD Benawah pada 2017 kini memberikan asas manfaat ke krama. LPD mengucurkan dana santunan duka sebesar Rp 6 Juta setiap krama yang meninggal dunia. Dan untuk program Ngaben massal sebanyak 12 orang yang menerima asas manfaat lewat program SIPITRA sebesar Rp. 72 Juta. Dana diberikan kepada ahli waris. Program ini dapat meringankan beban masyarakat Benawah yang melaksanakan Ngaben massal. 

Pemucuk LPD Desa Adat Benawah, I Nyoman Nuraga, ketika ditemui Newsyess pada, Minggu, 14/8/2022 di Desa Adat Benawah, menyatakan LPD Benawah selama ini sudah melaksanakan program  dlam hal menyokong Parahyangan, Palemahan dan Pawongan. Untuk Parahyangan sudah dikucurkan dana ke pura. “Sedangkan Palemahan, kami sudah berikan wantilan dengan pembelian tanah.Maka sekarang kami garap untuk sektor Pawongan dengan program    SIPITRA, latar belakangnya setiap lima tahun sekali kami berat upacara, jangan sampai masyarakat jual aset, bagaimana ringan,” ujarnya.
Dengan SIPITRA, masyarakat yang tidak mampu akan merasakan manfaat. “Ke depan kami harap semua krama desa Benawah ikut,” ujarnya.
Sistemnya satu KK cukup setor Rp 3 juta. Misalnya dalam satu KK ada 10 orang, tetap masuk tanggungan. “Ketika diaben, mereka mendapatkan biaya, sebelum ngaben massal dicairkan ke ahli waris,” ujarnya.
Harapan pengelola LPD, agar masyarakat diringankan. “Biasanya ngaben mereka mikir, ada yang jual ini itu. Dengan SIPITRA mereka tidak perlu jual apapun. Cuma ngayah saja,” ujarnya.

Sementara itu, pesan bagi masyarakat akan terus menggelar promosi. Termasuk pasang baliho. “Orang luar juga bisa. Cukup bayar Rp 3 juta. Ketika meninggal, mereka cukup lapor dengan surat keterangan meninggal, kami berikan Rp 6 juta,” ujarnya.
Dikatakan, pemberian santunan kematian kepada orang luar desa adat tidak menyalahi aturan. “Ini kan bukan Kredit, jadi semua bisa ikut. Ini sejenis asuransi,” ujarnya.
Dia berharap, Bendesa ikut berperan serta dalam program ini. “Kami usulkan Bendesa dan prajuru adat mempromosikan. Sebetulnya masyarakat sudah tahu, namun masyarakat butuh bukti. Sekarang kami sudah cairkan,” tutupnya. (yess)