News
LPD Desa Adat Budakeling Melesat: Aset Capai Rp 17,2 Miliar, Dorong Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat Desa Adat
Sabtu, 01 Februari 2025
Lod desa adat Budakeling
Karangasem, Newsyess.com – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Budakeling terus menunjukkan performa gemilang dengan aset yang kini mencapai Rp 17,2 miliar. Keberhasilan ini bukan hanya memperkuat posisi LPD sebagai lembaga keuangan desa yang tangguh, tetapi juga menjadi pilar utama dalam mendukung pembangunan dan kesejahteraan masyarakat adat di Budakeling.
Pemucuk LPD Desa Adat Budakeling, I Komang Dodik, mengungkapkan bahwa pencapaian luar biasa ini merupakan hasil kerja keras dan kepercayaan masyarakat terhadap LPD. “Tahun 2023 aset kita sekitar Rp 14,5 miliar. Sekarang naik signifikan menjadi Rp 17,2 miliar. Ini menunjukkan bahwa minat masyarakat dalam menabung dan berinvestasi di LPD semakin tinggi,” ujar Dodik saat ditemui di kantornya pada Sabtu (1/2/2025).
Strategi Kenaikan Aset: Seimbang Antara Simpanan dan Kredit
Menurut Dodik, lonjakan aset ini didorong oleh meningkatnya jumlah deposito dan tabungan masyarakat. Permintaan kredit juga cukup tinggi, meskipun LPD tetap berhati-hati dalam menyalurkan pinjaman agar tetap menjaga stabilitas keuangan. Saat ini, total kredit yang sudah berjalan mencapai Rp 7,5 miliar.
"Kami terus menjaga keseimbangan antara dana simpanan dan kredit. Deposito masyarakat tinggi, dan kami arahkan juga ke tabungan agar likuiditas tetap stabil," jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan layanan, LPD Budakeling juga merancang kebijakan baru terkait suku bunga kredit. Untuk tahun 2025, bunga kredit akan mengalami penyesuaian dengan kisaran bunga bervariasi mulia dari 1,7 % kemudian 1,5%, sementara untuk pinjaman kecil akan dikenakan bunga 1,2%. Kebijakan ini dibuat untuk menjaga daya saing sekaligus tetap menguntungkan bagi masyarakat.
Dukungan bagi UMKM dan Sektor Pertanian
Sebagai lembaga keuangan berbasis desa adat, LPD Budakeling memiliki peran strategis dalam menopang ekonomi masyarakat. Sebagian besar penduduk Budakeling berprofesi sebagai petani bunga Pacah dan padi. Menurut Dodik, keberlanjutan ekonomi di sektor pertanian ini turut menjadi faktor utama dalam peningkatan aset LPD.
"Di sini mayoritas masyarakat bertani bunga dan padi. Mereka rutin menabung hasil panen di LPD. Walaupun harga bunga fluktuatif, tetapi saat musim raya, tabungan mereka meningkat," ujarnya.
Untuk tahun 2025, LPD Budakeling juga berencana memberikan dukungan lebih besar kepada pelaku UMKM melalui skema kredit khusus. Rencananya, kredit bagi UMKM akan dinaikkan menjadi Rp 10 juta per peminjam dengan sistem pembayaran fleksibel, termasuk opsi cicilan harian agar lebih ringan bagi pelaku usaha kecil.
"Kami ingin lebih banyak membantu pelaku UMKM di desa adat. Kredit ini bisa menjadi modal bagi mereka untuk mengembangkan usahanya," tambah Dodik.
Program Sosial dan Kontribusi bagi Desa Adat
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, LPD Budakeling juga rutin memberikan kontribusi kepada masyarakat dalam berbagai bentuk, termasuk souvenir tahunan bagi nasabah dan pembagian dana laba untuk desa adat. Tahun ini, LPD berhasil membukukan laba sebesar Rp 315 juta, naik dari Rp 268 juta pada tahun sebelumnya.
"Sebagian laba kami kembalikan ke desa adat, sekitar 20 persen dari keuntungan. Ini penting untuk mendukung pembangunan dan kegiatan adat," terang Dodik.
Dengan berbagai pencapaian ini, LPD Budakeling optimistis dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat. Dodik pun mengajak warga desa untuk terus mempercayakan simpanan dan kebutuhan finansial mereka kepada LPD, karena keuntungan yang diperoleh akan kembali untuk kepentingan bersama.
"Kami berharap masyarakat tetap setia menabung dan meminjam di LPD. Keuntungan yang kami hasilkan akan kembali ke desa adat, bukan ke pihak lain. Ini lembaga milik kita bersama," pungkasnya. (Tim Newsyess)
TAGS :