News

LPD Desa Adat Kapal Dorong UKMK dengan Kredit Tanpa Jaminan, Aset Tembus Rp 14,3 Miliar

 Sabtu, 08 Maret 2025

LPD Desa Adat Kapal Badung

Newsyess.com, Badung. 

BADUNG |  Newsyess.com – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kapal terus menunjukkan perannya dalam membangun perekonomian masyarakat. Salah satu terobosan yang dilakukan adalah program kredit khusus bagi pelaku Usaha Kecil Masyarakat Kapal  (UKMK) tanpa jaminan, dengan plafon pinjaman mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 5 juta. Sejak program ini diluncurkan empat tahun lalu, LPD Desa Adat Kapal telah menyalurkan kredit sebesar Rp 1,5 miliar kepada lebih dari 250 pelaku UMKM.  

Dukungan Penuh untuk Pelaku Usaha Kecil  

Kepala LPD Desa Adat Kapal, I Nyoman Wija, SH, dalam wawancaranya dengan Newsyess pada Jumat (7/3/2025) menyatakan bahwa program kredit ini bertujuan untuk membantu masyarakat kecil agar dapat mengembangkan usaha  Kecil Masyarakat Kapal mereka tanpa terkendala syarat jaminan yang sering menjadi hambatan di lembaga keuangan lain.  

"Kami ingin memastikan bahwa semua lapisan masyarakat memiliki akses terhadap modal usaha. Tidak ada perbedaan perlakuan antara masyarakat kelas atas maupun bawah. Dengan kredit ini, mereka bisa berkembang, dan pada akhirnya LPD juga tetap berjalan sehat," ujar Wija.  

Ia juga menjelaskan bahwa skema pengembalian pinjaman disesuaikan dengan kemampuan debitur. Tidak ada paksaan untuk membayar dalam jangka waktu tertentu, melainkan berdasarkan kesepakatan yang disesuaikan dengan kondisi ekonomi peminjam. "Kami tidak ingin membebani masyarakat. Mereka sendiri yang menentukan kemampuan mereka dalam mengembalikan pinjaman," tambahnya.  

Aset LPD Terus Bertumbuh  

Sejak Kebangkitan LpD Desa Adat Kapal  delapan tahun lalu, LPD Desa Adat Kapal mengalami perkembangan yang pesat. Dari nol, kini asetnya telah mencapai Rp 14,3 miliar. Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini semakin tinggi, terbukti dengan jumlah tabungan yang terus meningkat.  

Namun, di tengah pertumbuhan tersebut, LPD juga menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas keuangan. Saat ini, LPD Desa Adat Kapal mencatat adanya dana mengendap (idle fund) sebesar Rp 7 miliar. Untuk mengatasi hal ini, manajemen telah mengambil langkah strategis dalam penempatan dana agar tetap produktif.  

"Kami harus bijak dalam mengelola dana. Tidak bisa sembarangan. Strategi yang kami ambil adalah membeli dan menjual aset secara bertahap agar tidak ada guncangan besar," jelas Wija.  

Kunci Keberhasilan: Kepercayaan dan Transparansi

Kepercayaan masyarakat terhadap LPD Kapal menjadi faktor utama keberhasilannya. Wija menegaskan bahwa transparansi dalam manajemen sangat dijunjung tinggi. Masyarakat dapat setiap saat mengecek laporan keuangan dan kondisi LPD.  

"Kami tidak pernah menutup-nutupi apa pun. Jika ada yang ingin mengetahui kondisi keuangan kami, silakan datang langsung. Tidak ada yang kami sembunyikan," katanya.  

Ia juga mengungkapkan bahwa beberapa nasabah bahkan sengaja menguji stabilitas LPD dengan melakukan penarikan dana dalam jumlah besar secara tiba-tiba. Namun, pihaknya selalu siap mengantisipasi hal tersebut.  

Masa Depan LPD Desa Adat Kapal

Ke depan, LPD Desa Adat Kapal berencana untuk terus mengembangkan program kredit bagi UMKM agar lebih banyak masyarakat yang terbantu. Selain itu, strategi pengelolaan dana akan terus disempurnakan agar LPD tetap stabil dan mampu bertahan dalam berbagai situasi ekonomi.  

"Kami ingin membangun LPD yang kokoh, yang benar-benar menjadi milik masyarakat. Dengan kepercayaan dan dukungan mereka, kami yakin LPD ini akan terus berkembang," pungkas Wija.  

Dengan berbagai langkah inovatif yang telah dilakukan, LPD Desa Adat Kapal menjadi contoh sukses bagaimana lembaga keuangan desa dapat berkontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (TimNewsyess)


TAGS :