Tabanan, Newsyess.com - Keterlibatan LPD Desa Adat Tajen, Tabanan bagi masyarakat amat besar. Dalam hal mengcover dana untuk upacara Ngenteg Linggih. Pembiayaan di pura desa memerlukan biaya Rp 1 miliar. "Dari sisa Ngenteg Linggih ada sisa Rp 400 juta. Lalu didepositokan di LPD. Laba setahun ke depan, akan meringankan beban. Namun kekurangan dana dari dana sosial, utpeti tanah di Tajen," jelas Pemucuk LPD Desa Adat Tajen, Jro  Mangku Wayan Budiana, ketika ditemui Newsyess pada, Senin, 21/8/2023 di Kantor LPD Tajen Tabanan.
Per are akan kena Rp 5.000 yang dimiliki oleh warga adat. "Yang dari luar desa, kami mintakan punia," jelasnya.
Estimasi dari utpeti sebesar Rp 200-an juta. 
LPD ini milik desa adat. "Jadi biar ada misi sosial kepada masyarakat, kami promosikan agar dikenal lebih dekat," jelasnya.
Kini, kondisi LPD sudah membaik. "Cash flow membaik setelah pandemi. Sekarang normal," jelas dia.
Yang tadinya bekerja di pariwisata, kini mulai membaik . "Apalagi banyak yang kerja di luar negeri," ungkap dia.
LPD ke depan akan memberikan kemudahan kepada adik yang berangkat ke luar negeri. 
Dengan program yang begitu nyata, harapan ke depan, agar LPD memiliki arti penting bagi masyarakat. "Sehingga masyarakat memiliki kemudahan. Kami optimis bisa tumbuh," jelas dia.
Kini, persaingan antar lembaga keuangan, pihak LPD membuat terobosan. "Hampir 20 persen dana kami di bank umum. Nanti kami akan ekspansi dengan luncurkan kredit. Namun kami masih proses penyesuaian," ungkap dia.
Diakui, saingan LPD kini di kredit usaha rakyat (KUR). "Inilah yang perlu kita pikir kredit model apa untuk bersaing dengan meluncurkan kredit murah dengan plafon tertentu," ungkap dia. 
Kini aset LPD Tajen menyentuh Rp 40 miliar dengan modal Rp 5 miliar. "Rencana Rp 2 miliar untuk kredit murah," tutup dia. (Ngakan Suardika)