News
Melestarikan Warisan: Gubernur Koster Tegas Jaga Keaslian Kain Endek di Pasar Galiran Klungkung
Minggu, 09 Maret 2025
Melestarikan Warisan: Gubernur Koster Tegas Jaga Keaslian Kain Endek di Pasar Galiran Klungkung
Klungkung | Newsyess.com – Dalam upaya menjaga keaslian dan kelestarian kain endek Bali, Gubernur Bali, Wayan Koster, dengan tegas menyatakan bahwa produksi pabrikan dan printing dari luar harus diberhentikan di Pasar Galiran Klungkung. Langkah ini merupakan bagian dari kebijakan strategis untuk melindungi penenun endek lokal dan mendukung UMKM serta IKM di Bali agar dapat meraih kesejahteraan yang layak dari karya-karya budaya leluhur.
Gubernur Koster, yang telah menerbitkan Pergub Bali Nomor 79 Tahun 2018 tentang Hari Penggunaan Busana Adat Bali dan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 4 Tahun 2021 mengenai penggunaan kain tenun endek Bali, mengungkapkan kekesalannya terhadap praktik produksi massal oleh pihak luar. "Pasar Galiran adalah sentra endek tenun yang harus kita jaga keasliannya. Banyak produk yang beredar di pasar ternyata hasil printing dari luar, bukan dari tangan penenun Bali yang sebenarnya. Ini merugikan UMKM dan menggerus identitas budaya kita," tegasnya.
Dalam sambutannya pada acara sertijab Bupati dan Wakil Bupati Klungkung yang diadakan di Balai Budaya setempat, Gubernur Koster meminta agar Bupati Klungkung, Made Satria, segera turun ke lapangan dan meninjau langsung kondisi Pasar Galiran. Ia menekankan, "Kita harus bertindak tegas. Penenun dan pelaku UMKM di bidang kain endek harus merasakan manfaat dari regulasi yang telah ditetapkan, bukan orang luar yang hanya mengejar keuntungan semata. Ini adalah tentang keadilan bagi para penenun asli Bali."
Kebijakan pemerintah yang telah ditetapkan menyatakan bahwa penggunaan kain endek Bali wajib dipraktikkan oleh instansi pemerintah, swasta, lembaga vertikal, dan lembaga pendidikan setiap Selasa, serta pada berbagai momen penting baik di tingkat nasional maupun internasional. Gubernur Koster menutup sambutannya dengan harapan besar, "Bukan penenun endek Bali yang sejahtera masa orang lain. Kita harus berkomitmen, konsisten, dan fokus menjaga warisan budaya kita. Mari kita bekerja bersama untuk melestarikan keindahan dan keaslian kain endek, agar identitas Bali tetap bersinar di mata dunia."
Dengan kebijakan tegas tersebut, Gubernur Koster bertekad memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat, khususnya para penenun lokal, dapat merasakan dampak positif dari pelestarian budaya. Langkah ini tidak hanya akan mempertahankan keaslian kain endek, tetapi juga membuka peluang ekonomi bagi UMKM, memperkuat jati diri budaya Bali, dan menjadikan pasar tradisional sebagai pusat inovasi serta pelestarian warisan leluhur. (TimNewsyess)
TAGS :